Delisting dari Bursa, Tunas Ridean Minta Restu Pemegang Saham Hari Ini
PT Tunas Ridean Tbk (TURI) akan melakukan penghapusan pencatatan saham secara sukarela atau voluntary delisting dari bursa. Sebelumnya, pada 25 Mei lalu, perseroan telah menyampaikan surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai permohonan suspensi perdagangan saham perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan mengubah status dari perusahaan terbuka yang tercatat menjadi perusahaan tertutup atau go private setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini (3/6). Perusahaan juga akan menyelesaikan proses pembelian kembali (buyback) saham.
Sekretaris perusahaan Dewi Yunita mengatakan, alasan perseroan dalam melakukan delisting adalah karena saham perseroan tidak lagi aktif diperdagangkan di BEI. Kemudian, tidak adanya kebutuhan khusus untuk melakukan penggalangan dana dari publik dan pemegang saham publik sangat minimal.
Dewi menjelaskan, jumlah saham perseroan yang saat ini dimiliki publik relatif kecil, yaitu kurang lebih 7,52% dari modal ditempatkan perseroan, dengan jumlah pemegang saham publik saat ini kurang lebih 356 pemegang saham. Ia menyebut, karena relatif tidak likuidnya perdagangan saham perseroan, para pemegang saham tidak mudah melakukan transaksi atas saham mereka melalui BEI.
"Dengan rencana go private, pemegang saham memiliki kesempatan untuk menjual kepemilikan sahamnya dengan harga premium terhadap harga pasar," kata Dewi dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (3/6).
