Pendapatan Usaha Duta Pertiwi (DUTI) Melonjak 79%, Apa Alasannya?

 Zahwa Madjid
16 September 2022, 11:32
Duta Pertiwi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Suasana hunian mewah di kawasan Gading Serpong, Tangerang, Banten, Sabtu (4/6/2022).

PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) membukukan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar Rp 1,26 triliun pada semester I 2022, atau naik 79,10% dari periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 701,27 miliar.

Direktur Utama Duta Pertiwi Teky Mailoa mengatakan, hal ini disebabkan oleh kembalinya kegiatan penyewa properti dan pengunjung yang terus membaik setelah pandemi Covid-19. Selain itu, pertumbuhan pendapatan juga disokong implementasi strategi serta pencarian sumber pendapatan baru perusahaan.  

Laba kotor perseroan pada semester pertama 2022 juga meningkat 59% menjadi Rp 782 miliar dari sebelumnya Rp 492 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Namun, jumlah ekuitas DUTI mengalami penurunan 4% yang disebabkan oleh pembagian dividen tahun lalu.

Kendati demikian, Duta Pertiwi tetap melakukan ekspansi untuk menopang pertumbuhan usaha perusahaan di masa mendatang.

"Untuk pertumbuhan usaha berkelanjutan, DUTI berencana melanjutkan ekspansi di Duri Pulo, Jakarta Pusat. Saat ini, DUTI telah mengakuisisi lahan seluas 17,5 hektar yang akan di kembangkan sebagai kawasan komersial terpadu,” ujar Teky dalam Paparan Publik, Kamis (15/9).

Tak hanya itu DUTI juga telah melakukan pengembangan untuk beberapa hunian komersial, diantaranya Klaska Residence di Surabaya Seluas 3,2 hektar, Apartemen Southgate TB Simatupang ,Jakarta seluas 5,4 hektar dan Apartemen Aerium , Jakarta seluas 1,8 ha.

Untuk Segmen Gedung Perkantoran dan Pusat Perbelanjaan, DUTI memiliki dan mengelola Sinarmas Land Plaza, Dimo Space dan Sopo Del Tower yang berlokasi di Jakarta, serta DP Mall di Semarang.

DUTI memiliki beberapa portofolio proyek, diantaranya Perumahan, Superblok, Gedung Pekantoran dan Hotel. Pada Segmen Perumahan, saat ini DUTI telah mengembangkan dua kota mandiri yakni Grand Wisata, Bekasi seluas 1.081 ha dan Kota Wisata, Cibubur seluas 918 ha. Keduanya dengan hak pengembangan.

DUTI telah mengembangkan lahan seluas 360 ha di Grand Wisata dengan landbank seluas 538 ha. Adapun Kota Wisata Cibubur, saat ini menempati lahan seluas 362 ha. Kota Wisata masih memiliki 358 ha landbank yang menjadi sumber pendapatan di masa mendatang. 

Selain mengembangkan residensial berskala kota, DUTI juga mengembangkan kawasan residensial seperti Taman Banjar Wijaya seluas 120 ha, Legenda Wisata Cibubur seluas 190 ha, dan Taman Permata Buana seluas 97 ha.

Dampak Inflasi dan Suku Bunga

Melihat isu inflasi dan kenaikan suku bunga, DUTI yakin perekonomian akan berangsur membaik pasca pandemi. Perseroan akan terus melihat perkembangan terkini kenaikan suku bunga agar peka terhadap permintaan pasar, serta aktif mencari peluang baru untuk melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan. 

“ Walaupun tetap akan ada pergejolakan, tapi kami tetap melihat trend yang baik memang saat ini. Isu kenaikan dan tingginya inflasi yang diikuti dengan kenaikan suku bunga perbankan, kami tetap melihat adanya peluang untuk segmen pasar dan produk-produk kreatif dari DUTI,”lanjut Teki Mailoa

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...