Politikus Fuad Masyhur di Balik IPO Menthobi Karyatama, Ini Profilnya
PT Menthobi Karyatama Raya mulai melaksanakan tahapan awal penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) hari ini, Senin (17/10).
Perusahaan perkebunan kelapa sawit ini akan melepas 2,5 miliar saham atau setara 20,83% modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Dalam prospektusnya, perusahaan akan membagikan sebagian besar hasil dari dana IPO untuk anak-anak usahanya.
Bagaimana profil perusahaan yang akan melantai di bursa saham ini?
Berdasarkan laman jejaring resmi perusahaan, Menthobi Karyatama bergerak dalam bidang pembibitan dan penjualan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
Sebagian besar saham perusahaan dimiliki oleh pengusaha sekaligus politikus Partai Golkar, Fuad Hasan Mansyur sebesar 87,12% saham. Fuad juga berperan sebagai pemegang saham pengendali. Sisanya, PT Maktour Bangun Persada menggenggam 9,88% saham, dan Mitra Wiraswasta Indonesia memiliki 3% saham.
Sebagai informasi, Fuad merupakan pendiri PT Maktour Indonesia yang dikenal sebagai biro perjalanan haji dan umrah nasional. Tak hanya itu, Fuad juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU).
Di dunia politik, Fuad pernah menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar, dan sempat menduduki jabatan Wakil Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila.
Menthobi Karyatama Raya memiliki empat anak perusahaan, yakni: PT Menthobi Agro Raya yang bergerak dalam bidang pembibitan dan penjualan CPO, PT Menthobi Transitian Raya yang bergerak di bidang manajemen truck dan tangki CPO, PT Menthobi Makmur Lestari yang mengelola kebun kelapa sawit di Lamandau, Kalimantan Tengah, dan PT Menthobi Hijau Lestari yang bergerak di bidang pengolahan limbah.
Saat ini, perusahaan memiliki satu perkebunan kelapa sawit dan satu pabrik kelapa sawit. Melansir keterangan resminya, Menthobi Karyatama juga telah memiliki areal yang diperuntukkan untuk industri pengolahan kelapa sawit berupa pabrik yang terdiri dari tanah seluas 417.422 meter persegi.
“Perseroan saat ini melalui anak perusahaannya, PT Menthobi Makmur Lestari, telah memiliki perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahannya. Areal perkebunan berlokasi di Desa Kujan dan Guci, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, dengan luar areal sesuai izin lokasi seluas kurang lebih 12 ribu hektar,” demikian terungkap dalam pengumuman tertulis perusahaan.
Dari luas izin lokasi tersebut, telah diperoleh penguasaan lahan sesuai dengan sertifikat hak guna usaha (SHGU) seluas kurang lebih 4.372,76 hektar. Perusahaan berencana untuk sisa dari luas izin tersebut, yakni seluas kurang lebih 7.627,24 hektar akan diproses menjadi sertifikat HGU.
Berdasarkan laporan keuangan, melansir prospektus ringkasnya, penjualan perusahaan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp 205 juta. Angka ini meningkat sebesar Rp 104 juta atau sebesar 104,08% dari penjualan perusahaan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret tahun lalu, yaitu Rp 100 juta.
“Hal ini disebabkan terjadi kenaikan volume penjualan minyak kelapa sawit sebesar 25%, inti sawit sebesar 54%. Selain itu juga terjadi kenaikan harga minyak kelapa Sawit sebesar 57% dan inti sawit sebesar 87%,” ujar perusahaan dalam prospektusnya.
Adapun beban pokok penjualan perseroan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp 177 juta atau mengalami peningkatan sebesar 309,78% dari beban pokok penjualan perusahaan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret tahun lalu sebesar Rp 43 juta.
Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan biaya pembelian bahan baku tandan buah segar atau TBS sebesar Rp 86 juta. Peningkatan ini terjadi karena kenaikan volume bahan baku TBS sebesar 56% dan juga karena kenaikan harga bahan baku TBS sebesar 128%.