Jual Mal Central Park, Agung Podomoro Balikkan Rugi Jadi Laba Rp 2,3 T
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) membukukan laba bersih sebesar Rp 2,35 triliun sampai kuartal III 2022, setelah mengalami kerugian cukup dalam hingga level Rp 464 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan, capaian laba bersih perusahaan ditopang oleh pertumbuhan penjualan dan pendapatan usaha yang signifikan, yakni hingga Rp 7,39 triliun per 30 September 2022. Pencapaian tersebut meningkat 154,2% dibanding kinerja penjualan dan pendapatan usaha periode yang sama tahun 2021, Rp2,91 triliun.
Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land Justini Omas menjelaskan, salah satu faktor utama yang mendorong kinerja keuangan perusahaan adalah aksi penjualan saham Central Park Mall kepada entitas Grup bisnis asal Jepang, Hankyu Hanshin Properties Corp (HHP).
“Strategi bisnis yang dijalankan oleh perseroan berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang optimal, sehingga kinerja bisnis APLN semakin solid,” jelas Justini Omas dalam keterangan resminya, Senin (31/10).
Sebelumnya, Agung Podomoro mengumumkan telah melepas 149 sertifikat hak milik atas satuan rumah susun (SHMSRS) Central Park Mall sekaligus melepas kepemilikan 85% saham mal kepada PT CPM Assets Indonesia.
Transaksi dilakukan setelah CPM Assets diakuisisi oleh Hankyu Hanshin Properties, melalui anak usahanya, CPM Assets Japan LLC.
Justini menambahkan, pertumbuhan bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan selama sembilan bulan tahun 2022 juga mendorong pendapatan berulang atau recurring income dari kedua segmen bisnis tersebut, yakni naik 49,5% menjadi Rp 1,07 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 713,4 miliar.
“Kami berusaha mengoptimalkan dan memanfaatkan situasi pemulihan ekonomi Indonesia dan pelonggaran aktivitas masyarakat agar pendapatan berulang terus tumbuh positif. Apalagi kita akan segera memasuki akhir tahun yang menjadi magnet bagi bisnis pusat perbelanjaan dan hotel karena masyarakat dominan untuk liburan dan belanja,” tambah Justini.
Dengan pertumbuhan kinerja pendapata, laba kotor perseroan meningkat hingga 332,8% menjadi Rp 4,39 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,01 triliun.
Dari sisi neraca, APLN memiliki liabilitas Rp 16,53 triliun per September 2022 atau menurun 13,3% dari sebelumnya 19,07% per Desember 2021. Sedangkan ekuitas perseroan naik 24,1% menjadi Rp 13,07 triliun dari sebelumnya Rp 10,53 triliun per Desember 2021. Sementara itu, aset perseroan tercatat Rp 29,60 triliun atau turun 0,03% dari periode Desember 2021 Rp 29,61 triliun.