Terseret Konflik Perumahan Elit di Pluit, Ini Profil Bisnis Intiland

Lona Olavia
23 Desember 2022, 17:03
Terseret Konflik Perumahan Elit di Pluit, Ini Profil Bisnis Intiland (DILD)
Website SQ
Investor kenamaan Lo Kheng Hong menjadi investor baru Intiland

Emiten pengembang properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) ramai menjadi perbincangan. Perusahaan yang dimiliki Lo Kheng Hong sebagai pemegang saham ke-5 terbesar itu terseret kasus penyerobotan lahan Apartemen Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. 

Intiland Development adalah pengembang properti di Indonesia yang berfokus pada pengembangan properti, manajemen dan investasi. Portofolio perusahaan meliputi pengembangan high-end townships & estates, dan mixed-use & high rise developments. Selain itu, juga ada perhotelan dan kawasan industri di Jabodetabek, Surabaya dan beberapa kota lainnya. 

Perusahaan ini didirikan oleh Hendro Santoso Gondokusumo pada tahun 1983 dengan nama PT Wisma Dharmala Sakti. Sebelum mendirikan perusahaan ini, pada dekade 1970-an, Hendro Gondokusumo telah mengembangkan Perumahan Taman Cilandak di Jakarta Selatan dan Kota Satelit Darmo di Surabaya. Proyek pertama perusahaan ini adalah pengembangan Perumahan Taman Harapan Indah di Jakarta.

Pada bulan Januari 1986, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan Intiland Tower di Jakarta. Pada bulan Januari 1989, perusahaan ini mulai mengembangkan perumahan pertama di Asia Tenggara yang dibangun di atas lahan hasil reklamasi, yakni Perumahan Pantai Mutiara di Pluit, Jakarta Utara.

Perusahaan ini juga mulai mengembangkan Perumahan Taman Semanan Indah di Jakarta. Pada bulan Januari 1990, perusahaan ini mulai mengembangkan Ngoro Industrial Park di Mojokerto.

 Lebih lanjut, pada Juni 1991, perusahaan ini mengubah namanya menjadi PT Dharmala Intiland. Lalu, 16 tahun kemudian melakukan restrukturisasi dan bertransformasi menjadi PT Intiland Development Tbk.

Saham Intiland terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990. Komposisi kepemilikan sahamnya adalah CGS-CIMB Securities Pte Ltd dengan persentase 15,02% saham. Disusul, CGS-CIMB Sekuritas Indonesia 13,49%, PT Bina Yatra Sentosa 11,79%, Bali Private Villa Pte Ltd 7,48%, dan Lo Kheng Hong 6,28%.

Kembali ke proyek, pada bulan Januari 1998, Intiland juga menyelesaikan pembangunan Kondominium Kintamani, salah satu dari hanya sedikit proyek yang berhasil diserahkan kepada para pembelinya selama krisis finansial Asia 1997 di Indonesia.

Perusahaan ini juga telah berhasil mengerjakan sejumlah proyek menantang. Sebut saja, Pantai Mutiara yang memiliki luas 100 hektar (ha) di pinggir laut Jakarta Utara dan Regatta 'The Icon' yang merupakan sebuah kondominium mewah terkemuka yang dirancang oleh Tom Wright penanggung jawab The Burj Al Arab di Dubai. Sementara itu di Surabaya, Graha Famili Township secara bertahap membentang lebih dari 280 ha

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...