PP Presisi (PPRE) Kantongi Kontrak Baru Pembangunan IKN Rp 99,6 Miliar

 Zahwa Madjid
4 Januari 2023, 17:00
PP Presisi (PPRE) Kantongi Kontrak Baru Pembangunan IKN Rp 99,6 Miliar
Antara
Direktur Utama PT PP Presisi Tbk Iswanto Amperawan (kiri), didampingi Direktur Keuangan Benny Pidakso, bersiap memberi keterangan tentang kinerja keuangan Persero kepada wartawan, di Jakarta, Senin (5/2). PT PP Presisi Tbk (PPRE), perusahaan konstruksi terintegrasi berbasis alat berat, mengestimasikan pendapatan konsolidasi periode 2017 per 31 Desember, meningkat 389% menjadi sebesar Rp1,8 triliun.

Emiten penyedia jasa konstruksi PT PP Presisi Tbk (PPRE) mendapatkan kontrak baru pekerjaan konstruksi sebagai kontraktor utama pada paket pekerjaan pembangunan dermaga logistik pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Kontrak tersebut senilai Rp 99,6 miliar.

Dalam keterbukaan informasi, Rabu (4/1), Direktur Utama PT PP Presisi Tbk Rully Noviandar mengatakan bahwa perseroan memiliki beberapa ruang lingkup pekerjaan utama. Yakni, pembangunan jetty, pembangunan jalan pendekat, dan pembangunan stockyard. 

Proyek paket pekerjaan pembangunan dermaga logistik pembangunan IKN merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur.

“Kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian PU Kalimantan Timur akan kami laksanakan dengan sebaik-baiknya melalui engineering capacity dan sumber daya manusia yang kompeten, serta pengalaman PP Presisi dalam mengerjakan berbagai proyek konstruksi dengan jangka waktu yang cukup tight, kami yakin dapat mengerjakan pekerjaan tersebut dengan mengutamakan time delivery dan quality pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” ujar Rully.

Untuk tahun 2023, anak usaha PT PP Tbk (PTPP) itu menargetkan perolehan kontrak baru Rp 6-7 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari pekerjaan jasa konstruksi sipil dan jasa pertambangan.

Kedua lini bisnis tersebut merupakan tulang punggung aktivitas bisnis PP Presisi yang didukung oleh kapasitas alat berat yang digunakan untuk kedua pekerjaan tersebut.

“Kedepan PP Presisi akan berfokus pada dua lini bisnis tersebut baik sebagai main contractor pada proyek konstruksi sipil maupun jasa pertambangan, serta tetap mendukung pada proyek-proyek PP Group,” kata Rully.

Melansir data Bursa Efek Indonesia, emiten bersandi PPRE tersebut pada perdagangan hari ini Rabu (4/1) ditutup di zona merah dengan penurunan 2,36% menjadi Rp 124 per saham. Adapun volume perdagangan mencapai 4,41 juta dengan frekuensi 326 kali.

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...