Produsen Cap Tikus (BEER) Bangun Pabrik di Semarang dan Rambah Ekspor
Emiten minuman beralkohol PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) akan gunakan dana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham untuk membangun pabrik. Tujuan dari pembangunan pabrik yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah ini adalah untuk meningkatkan produksi hingga 89 kali .
Direktur Utama Jobubu Jarum Minahasa Audy Lieke mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan izin dari pemerintah untuk memproduksi 90 juta liter per tahun. Namun saat ini Jobubu Jarum Minahasa baru menggunakan sekitar 5% dari kapasitas yang diberikan oleh pemerintah.
Dalam 90 juta liter tersebut terdapat kapasitas minuman dengan kadar etanol satu sampai lima persen sebesar 45 juta liter. Selanjutnya, minuman dengan kadar etanol lima sampai 20 persen sebesar 22,5 juta liter, dan minuman dengan kadar etanol 20 sampai 55 persen sebesar 22,5 juta liter.
“Perseroan memiliki izin khusus untuk meningkatkan produksi sebanyak 89 kali ini sangat penting karena peluang kita ke depan masih sangat besar. Saat ini kita memproduksi kurang lebih 800-1 juta liter per tahun,” ujar Audy dalam acara konferensi pers di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (6/1).
Audy menambahkan bahwa pembangunan pabrik membutuhkan waktu bertahun-tahun. Saat ini, pihaknya masih dalam tahap proses pembelian lahan pihak ketiga.
“Memang pembangunan dalam proses. Karena tahapan pertama adalah IPO baru kemudian kita bisa memproses tahap selanjutnya pembelian lahan dan sebagainya. Jadi soal kapan saya pikir sesegera mungkin di 2023 kita sudah bisa mulai proses untuk pembelian lahan pihak ketiga. Membangun pabrik butuh waktu 1-2 tahun jadi kurang lebih 2024 atau 2025 sudah rampung,” jelas Audy.
Adapun dengan perpindahan ini, pihaknya bisa menekan biaya logistik dari Rp 1.400 per botol menjadi Rp 200 per botol.
Jobubu Jarum Minahasa, sambung Audy akan melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri atau ekspor ke Singapura atau Eropa. Rencana tersebut akan diwujudkan tahun ini.
"Kami menilai Singapura perizinannya lebih mudah, kedua Singapura merupakan negara tetangga kita. Dan ketiga, Singapura juga menjadi hub untuk negara di Asia. Saya pikir ini pintu bagi kami untuk bisa memproklamirkan kehadiran Jobubu dan produknya," jelas Audy.
Saat ini BEER memiliki tiga merek, yakni Cap Tikus, Daebak Soju dan Daebak Spark. Dimana kontribusi penjualan Daebak Soju adalah yang paling tinggi.
Pada pelaksanaan IPO ini, BEER melepas saham ke publik sebanyak 800 juta lembar atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Adapun harga penawaran umum senilai Rp 220 per saham, sehingga nilai emisi dari aksi korporasi ini mencapai Rp 176 miliar.
Rencananya, sebesar 5,36 persen dana hasil IPO akan digunakan sebagai anggaran belanja barang modal berupa tanah seluas 2 hektar di Semarang, Jawa Tengah untuk fasilitas produksi. Sedangkan, sisanya 88,41 persen untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku dan sisanya untuk pembangunan fasilitas produksi.