Laba Cetak Rekor Baru, Mirae Ramal Saham Bank Mandiri Tembus Rp 12.300
PT Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan meningkat setelah perusahaan melaporkan kinerja keuangan sepanjang tahun 2022. Mirae merekomendasikan pembelian saham Bank Mandiri dengan target harga Rp 12.300 per saham yang mencerminkan 2 kali nilai buku (Price to Book Value/PBV).
Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo mengatakan proyeksi ini mengacu kepada hasil kinerja bank bersandi BMRI tersebut yang membukukan laba bersih Rp 41,2 triliun sepanjang 2022.
Perolehan laba tersebut meningkat 46,9% secara tahunan dan sekaligus menjadi rekor tertinggi baru. Naiknya laba seiring dengan terkereknya marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Mandiri secara konsolidasi menjadi 5,47% dari tahun 2021 sebesar 5,09%.
Sepanjang tahun lalu, Bank Mandiri tercatat menyalurkan kredit senilai Rp 1.202,2 triliun, naik 14,48% secara tahunan. Berdasarkan segmennya, penyaluran kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 414,1 triliun.
Capaian tersebut naik 11,8% dari periode tahun sebelumnya Rp 370,2 triliun. Selain itu, kredit komersial tumbuh sebesar 13,0% secara tahunan menjadi Rp 196,3 triliun di akhir 2022 lalu. Sementara, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi menyentuh Rp 1.992,6 triliun atau tumbuh 15,5% secara tahunan.
Sedangkan, dari sisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only menurun sebesar 93 basis poin (bps) secara YoY ke level 1,88%. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau NPL coverage ratio hingga 311% pada akhir tahun 2022.
Handiman menilai, dengan fundamental dan likuiditas yang lebih kuat, BMRI akan terus fokus pada pertumbuhan loan book maupun deposit. “Sementara itu, kualitas aset harus terus ditingkatkan. Didukung oleh cakupan NPL/LAR yang tinggi, kami mungkin akan melihat biaya provisi yang lebih rendah di tahun 2023,” ujar Handiman, Rabu (2/1).
Secara terpisah, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, pertumbuhan laba bersih perseroan turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif.
Di tahun ini, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit mampu tumbuh di kisaran 10-12% secara YoY. Mandiri akan tetap menekankan fokus penyalurannya pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.
“Selain dari perspektif sektoral, kami juga terus mengoptimalkan bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale dan sektor unggulan di masing-masing wilayah,” ucap Darmawan.
Melansir data RTI, pada perdagangan Rabu ini, saham perseroan diperdagangkan pada kisaran Rp 9.750 sampai dengan Rp 10.050 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 456,17 triliun. Dalam kurun enam bulan terakhir, saham BMRI menguat 22,57%.