Saham PGEO Sentuh Batas Bawah, Pahala Bantah IPO Disebut Gagal
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/2). Hingga pukul 10.46 saham PGEO menyentuh auto reject bawah (ARB) yang terpantau turun 6,86 persen atau 60 poin di harga Rp 815 per saham.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury mengatakan, dirinya tidak setuju jika langkah pencatatan saham PGE ke BEI disebut gagal. Dirinya menekankan tidak melihat harga saham saat ini, namun lebih kepada hasil kinerja anak perusahaan Pertamina nantinya.
"Saya rasa kita juga harus melihat dari sisi jumlah dana yang berhasil dikumpulkan saat ini Rp 9 triliun, itu yang pertama," katanya saat konferensi pers usai seremoni pencatatan saham perdana PGEO di BEI, Jumat (24/2).
Kedua, katanya, penawaran umum perseroan mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed. Adapun perseroan oversubscribed hingga 3,81 kali dari porsi pooling. Angka ini disebut melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Lalu nanti kita lihat bagaimana dari kinerja perusahaan," katanya.
Oleh karena itu, Pahala berharap investor dapat melihat bagaimana fundamental dan bagaimana peningkatan kinerja perusahaan secara jangka menengah dan panjang.
Adapun selama ini total dari pendapatan PGE setiap tahun dikatakan Pahala meningkat antara 5-10 persen. Di mana saat ini sedang dilakukan pengembangan yang bisa mendongkrak laba dan pendapatan ke depannya.
“Saya sudah menyampaikan PGE sebagai suatu perusahaan energi merupakan perusahaan energi dengan EBITDA margin yang boleh dibilang terbaik untuk saat ini. Kalau kita lihat pendapatan PGE selama 9 bulan kemarin 287 juta dolar AS, EBITDA dia sebesar 244 juta dolar AS. EBITDA margin mendekati di atas 70 persen. Kalau kita lihat dari sisi profitabilitas baik, dari sisi pengembangan untuk pertumbuhan daripada jumlah kapasitas yang kami tingkatkan juga baik,” jelas Pahala.
Namun mengenai harga, Pahala belum bisa berkomentar. Tapi dari sisi fundamental, menurutnya PGEO punya fundamental yang kuat dengan Ebitda margin kuat. Selain itu neraca keuangannya pun sangat baik.
“Kita sih optimis, jangan lihat dari apa yang terjadi secara short term tapi fundamentalnya secara keseluruhan,” ujar Pahala.
Tercatat volume saham yang diperdagangkan pada pukul 10.46 waktu JATS tercatat sebanyak 432,03 juta, dan nilai transaksi mencapai Rp 359,63 miliar. Sedangkan frekuensinya sebanyak 34.447 kali dan kapitalisasi pasar yaitu Rp 33,74 triliun. Penjualan saham PGEO ada dalam rentang Rp 815-925 per sahamnya.
Perseroan menawarkan ke masyarakat sebanyak 10,35 miliar saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dan ditawarkan dengan harga penawaran Rp 875 setiap saham.
Padahal dalam pembukaan perdagangan sahamnya sempat berada di zona hijau dibuka Rp 925 per saham. Harga saham anak pertamina ini dijual berkisar Rp 815 sampai Rp 925 per saham.