Astra International Usul Bagi Dividen Rp 552 Per Saham
PT Astra International Tbk (ASII) mengusulkan pembagian dividen final Rp 552 per saham. yang akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada April 2023. Nilai dividen yang akan dibagikan lebih tinggi dibandingkan pada 2021 yaitu Rp 194 per saham.
Lalu dividen interim Rp 88 per saham, lebih tinggi dari 2021 yaitu Rp 45 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2022 akan menjadikan total dividen yang akan diusulkan untuk tahun 2022 menjadi Rp640 per saham dengan rasio pembayaran dividen sebesar 85%.
Perhitungan tersebut berdasarkan laba bersih Rp 30,5 triliun tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
"Usulan direksi atas dividen final yang lebih tinggi tersebut didasarkan atas tingginya harga batu bara pada tahun 2022 yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro, Selasa (28/2).
Hal tersebut memungkinkan anak perusahaan perseroan, United Tractors untuk mengusulkan pembagian dividen yang lebih tinggi. Belanja modal dan investasi konsolidasian grup untuk tahun 2022 sebesar Rp 26,4 triliun, dua kali lipat dari tahun sebelumnya, dan kedepannya.
Grup Astra merencanakan akan terus menginvestasikan modal yang signifikan di Indonesia sejalan dengan prioritas strategis, melalui pertumbuhan dan akuisisi organik. Grup Astra juga tetap yakin akan potensi pertumbuhan jangka panjangnya dan neracanya yang kuat, sehingga dapat mengembalikan sebagian excess capital kepada pemegang saham.
Astra tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp 28,9 triliun sepanjang 2022, naik 43% secara tahunan (yoy) atau dibandingkan 2021. Lonjakan tersebut salah satunya berkat pendapatan bersih konsolidasian yang naik 29% menjadi Rp 301,4 triliun.
Torehan laba bersih tersebut memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi grup di GOTO dan Rumah Sakit Hermina. Jika tanpa memperhitungkan penyesuaian tersebut laba tercatat sebesar Rp 30,5 triliun atau naik 51% secara tahunan.
Selain itu, perusahaan mencatat nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2022 sebesar Rp 4.746 triliun, meningkat 12% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2021. Sedangkan laba bersih per saham naik 51% menjadi Rp 753.