Laba Jumbo di Januari, Ini Target Harga Saham BBCA, BBRI, BMRI, BBNI
Selain itu, penyesuaian imbal hasil aset akan terus menguntungkan bank di tengah tekanan biaya dana yang meningkat. Pertumbuhan kredit diperkirakan akan stabil dalam dua bulan ke depan menjelang bulan Ramadhan.
Sebagian besar bank menambahkan biaya provisi karena relaksasi kebijakan restrukturisasi pinjaman Covid-19 berakhir pada bulan Maret.
Pertumbuhan kredit melambat menjadi tumbuh 10,5% secara tahunan dan menjadikan total kredit Rp 6.310 triliun.
Suku bunga kredit rupiah naik menjadi 13,15% sedangkan suku bunga kredit dolar sedikit menurun menjadi 5,45%.
“Mengingat efek musiman, NPL gross meningkat menjadi 2,59%. Sementara itu, kredit yang direstrukturisasi akibat Covid-19 turun menjadi Rp 435,7 triliun di bulan Januari,” kata Handiman.
Pertumbuhan simpanan melambat menjadi tumbuh 8,0% mencapai Rp 7.994 triliun. Loan to Deposit Rasio (LDR) naik menjadi 79,3% per Januari. Sebelumnya pada Desember 2022 78,8%.
“Likuiditas yang cukup dan rasio CASA yang membaik dapat membantu bank menangani tekanan dana murah dari suku bunga acuan yang lebih tinggi,” ujar Handiman.
Mirae Asset Sekuritas pun merekomendasikan BBCA dan BMRI sebagai pilihan teratas karena pertumbuhan kinerja yang kuat dan kualitas aset yang lebih baik. BBCA dengan target harga Rp 10.100, BBRI Rp 6.100, BMRI Rp 12.300, dan BBNI Rp 12.500 per sahamnya.
"Kami meningkatkan rating BBCA dari trading beli menjadi beli dengan target harga tetap," ucapnya.