BCA Tebar Dividen, Berikut Jadwal Pembagiannya
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA telah menetapkan jadwal pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2022. Bank swasta nasional terbesar tersebut mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 205 per saham. Jumlah itu meningkat 41,4% dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2021.
Adapun secara total, dividen yang dibagikan mencapai Rp 25,3 triliun atau sebesar 62,1% dari laba bersih perseroan yang sebesar Rp 40,7 triliun.
“Sehubungan dengan laba bersih perseroan selama tahun buku 2022 yang sebesar Rp 40,7 triliun, RUPST memutuskan penggunaan laba bersih perseroan antara lain untuk dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp 205 per saham, meningkat 41,4%,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, baru-baru ini.
Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2022 sebesar Rp 35 per saham yang telah dibayarkan oleh perseroan kepada para pemegang saham pada tanggal 20 Desember 2022. Sehingga sisa yang akan dibayarkan perseroan pada tanggal yang akan ditetapkan oleh direksi perseroan adalah sebesar Rp 170 per saham.
Berikut jadwal pembagian dividen PT Bank Central Asia Tbk:
Pengumuman di Bursa Efek Indonesia dan Surat Kabar: 20 Maret 2023
Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen (Cum Dividen)
Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 28 Maret 2023
Pasar Tunai : 30 Maret 2023
Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen
Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 29 Maret 2023
Pasar Tunai : 31 Maret 2023
Tanggal Daftar Pemegang Saham yang Berhak Atas Dividen : 30 Maret 2023
Tanggal Pembayaran Dividen Tunai Tahun Buku 2022 : 14 April 2023
Sementara itu Direktur BCA Rudy Susanto tercatat memborong 100.000 saham BBCA. Dirinya membeli saham dengan harga Rp 8.375 per lembar saham. Jika ditotal, dirinya merogoh kocek senilai Rp 837,5 juta.
"Tujuan transaksi pembelian saham yaitu investasi dengan status kepemilikannya langsung," tulis Sekretaris Perusahaan BCA Raymond Yonarto dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (21/3).
Dari keterangan resmi perseroan, Rudy melakukan transaksi pembelian saham pada 17 Maret 2023. Aksi jual borong saham tersebut menambah jumlah kepemilikan sahamnya menjadi 2,13 juta saham. Dibandingkan kepemilikan saham sebelumnya yaitu 2,03 juta saham.
Pada perdagangan Senin kemarin investor asing mulai mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham BBCA senilai Rp 51,54 miliar. Aksi beli tersebut justru terjadi saat asing mencatatkan transaksi jual bersih (net sell) saham di seluruh pasar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp 583,37 miliar.
Aksi beli saham BBCA oleh investor asing berimbas terhadap penguatan saham BBCA sebesar Rp 25 atau 0,3% menjadi Rp 8.400. Penguatan tersebut menjadikan kapitalisasi pasar (market cap) BBCA naik menjadi Rp 1.035 triliun atau masih menduduki peringkat pertama.
BBCA satu-satunya saham bank papan atas yang mengalami net buy oleh investor asing sepanjang hari Selasa.
Sementara pada perdagangan Selasa (21/3) saham BBCA pada pukul 10.23 waktu JATS terpantau kembali menguat 50 poin atau 0,60% ke posisi Rp 8.450 per saham.