Cetak Laba Rp15,56 Triliun dalam 3 Bulan, Saham BBRI Naik

Anshar Dwi Wibowo
Oleh Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
28 April 2023, 15:33
BRI Bukukan Laba
Dok BRI

Saham BBRI ditutup naik Rp125 (2,49%) pada level Rp5.150,- atau menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high) pada penutupan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/04). 

Kenaikan harga BBRI tersebut membuat kapitalisasi pasar BBRI menjadi Rp772,72 triliun dan mengindikasikan kepercayaan investor terhadap BRI terus meningkat meskipun di tengah risiko perekonomian global yang masih menantang. 

Pada paparan kinerja keuangan kuartal I 2023 pada Kamis (28/4/2023), Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, di tengah gejolak perekonomian global, pada 3 bulan pertama di tahun 2023 BRI, melanjutkan kinerja positifnya.

Laba secara konsolidasian BRI Group sebesar Rp15,56 triliun atau tumbuh 27,37 persen year on year (YoY). Kenaikan laba tersebut diiringi dengan pertumbuhan aset menjadi Rp1.822,97 triliun atau tumbuh 10,46 persen YoY.

Sunarso mengatakan, Pencapaian tersebut tak lepas dari komitmen BRI yang mampu menciptakan value secara konsisten dengan fokus tumbuh pada segmen UMKM, dengan pengelolaan risiko yang baik. 

“Di samping itu, BRI juga terus melanjutkan transformasi digital untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan pelayanan kepada para nasabah,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/4).

BRI juga mengalami peningkatan dari sisi penyaluran kredit dengan kontributor utama di segmen mikro yang tumbuh 11,18 persen, sehingga total kredit dan pembiayaan BRI Group menjadi sebesar Rp1.180,12 triliun. 

“Khusus untuk segmen UMKM porsinya telah mencapai 83,86% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp989,64 triliun,” kata Sunarso.

Pertumbuhan kredit tersebut juga diiringi dengan pengelolaan manajemen risiko yang prudent dalam penyaluran kredit. Tercermin dari rasio NPL pada akhir kuartal I 2023 sebesar 2,86 persen atau membaik apabila dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,09 persen. 

“Meskipun kualitas kredit membaik, BRI tetap menyediakan pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage mencapai 282,49 persen. Hal ini merupakan langkah antisipatif dan upaya mitigasi risiko menghadapi ketidakpastian perekonomian global, kenaikan inflasi dan suku bunga, dan perlambatan ekonomi dunia,” ungkap Sunarso.

Dari sisi pendanaan, BRI mampu menghimpun DPK sebesar Rp1.255,45 triliun atau tumbuh double digit sebesar 11,45 persen secara YoY. Di samping itu, kontributor lain yang menjadi penopang kinerja BRI yakni pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) yang tumbuh 11,45 persen YoY atau mencapai senilai Rp5,08 triliun.

Sunarso pun mengungkapkan optimismenya kedepan di mana prospek dan kinerja industri perbankan khususnya BRI juga akan lebih baik di tahun 2023. Kredit BRI diproyeksikan mampu tumbuh di level 10-12 persen dan didukung oleh pertumbuhan pada segmen UMKM khususnya mikro dan ultra mikro.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...