Pendapatan Naik 12%, Laba PGN Justru Turun 15%
![Pendapatan Naik 12%, Laba PGN Justru Turun 15%](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2022/06/13/PGN-2022_06_13-20_42_19_b034f0d572273a03719cff74cad6c764_960x640_thumb.jpeg)
Subholding gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN membukukan penurunan laba tahun berjalan hingga 15,1% pada periode kuartal I 2023. Laba PGN tercatat sebesar US$ 118 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun (kurs Rp 14.700 per dolar AS). Melansir laporan keuangannya, laba tahun berjalan perseroan pada periode yang sama tahun lalu mencapai US$ 139 juta.
Sedangkan dari sisi pendapatan, PGAS mencatatkan kenaikan 11,6% per Maret 2023 menjadi US$ 933 juta atau sekitar Rp 13,7 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, dibukukan pendapatan US$ 836 juta.
Pendapatan perseroan terbesar berasal dari penjualan niaga gas bumi senilai US$ 216,6 juta atau naik 9,37% dibandingkan pada kuartal yang sama tahun sebelumnya US$ 198,08 juta.
Pendapatan dari penjualan migas naik 55,43% menjadi US$ 29,91 juta, jasa regasifikasi naik 28,7% menjadi US$ 28,71 juta, dan dari transportasi minyak tumbuh 811,7% menjadi US$ 39,57 juta.
Sementara pendapatan dari transmisi migas turun 6,4% menjadi US$ 48,40 juta dan pendapatan pemrosesan gas bumi turun 22,25% menjadi US$ 8,08 juta.
Meningkatnya pendapatan menyebabkan beban pokok pendapatan PGAS juga meningkat US$ 756 juta atau meningkat 16,3% dari periode yang sama tahun lalu yakni US$ 650 juta.
Dari sisi aset PGN terdapat kenaikan 2,27% menjadi US$ 7,3 miliar per maret 2023 dari periode Desember 2022 yakni US$ 7,19 miliar.
Sedangkan liabilitas dibukukan US$ 3,78 miliar per Maret 2023 dari sebelumnya US$ 3,75 miliar per 31 Desember 2022 atau naik 0,96%
Ekuitas perusahaan US$ 3,56 miliar per Maret 2023 dari sebelumnya US$ 3,44 miliar per Desember 2022 atau meningkat 3,49%.
Melihat pergerakan saham PGAS hingga sesi I, Selasa (2/5) mengalami penurunan 2,45% atau 35 poin menjadi Rp 1.395 per saham. Volume perdagangan mencapai 44,1 juta dengan nilai transaksi Rp 61,9 miliar dan frekuensi 7.726 kali. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 33,8 triliun.