BNBR Garap Bisnis Pembangkit Listrik EBT Usai IPO VKTR
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melanjutkan sejumlah proyek strategis yang tengah dikerjakan melalui anak usahanya, salah satunya PT VKTR Teknologi Mobilitas yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Juni 2023 mendatang. Ekspansi juga dilakukan seiring dengan naiknya raihan laba BNBR sebesar 1.020,7%.
Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya N. Bakrie, mengatakan upaya strategis perseroan yaitu proyek elektrifikasi transportasi yang secara khusus dikembangkan oleh anak usaha PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR). Selain itu, proyek-proyek di sektor energi baru dan terbarukan lainnya.
“Tentu, seperti tahun-tahun sebelumnya, sektor manufaktur masih menjadi salah satu penyumbang utama, selain sektor otomotif yang di dalamnya termasuk pendapatan dari penjualan bus listrik oleh VKTR,” kata Anindya, dalam keterangan resminya, Jumat (16/16).
Selain itu, Anindya juga memaparkan jika unit usaha di sektor manufaktur menjadi basis bagi BNBR dalam meraih potensi bisnis baru ke depan.
"Saat ini, pertumbuhan industri komponen otomotif boleh dibilang cenderung organik, di mana kenaikan penjualan dan revenue perusahaan mengikuti pasang-surutnya industri otomotif nasional," ujarnya.
Menurutnya, ada potensi besar pengembangan dari industri otomotif kami di Bakrie Autoparts. Sebab itu, dirinya membentuk VKTR Teknologi Mobilitas, yang kemudian menjadi business extension sekaligus lokomotif baru industri otomotif.
Selain itu, dia mengatakan bahwa perusahaan memiliki pengalaman panjang di bisnis pengembangan infrastruktur energi, yang dikembangkan melalui anak usaha PT Bakrie Power.
"Dengan cara value-unlocking yang sama, kami merintis usaha di sektor infrastruktur energi baru dan terbarukan (EBT)," ucapnya.
Sebabnya, PT Helio Synar dikembangkan sebagai unit baru di bawah PT Bakrie Power. Hello Synar dihhususkan mengerjakan proyek pembangkit listrik EBT yang ramah lingkungan.
Diketahui, BNBR juga merintis usaha baru melalui PT Modula Sustainability Indonesia (Modula), yang berinvestasi di subsektor teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi (3DCP). Perusahaan berpatungan dengan COBOD International dari Denmark yang dimiliki perusahaan terkemuka dunia seperti GE dari Amerika Serikat, Cemex dari Belanda, Holcim dari Swiss dan Peri dari Jerman.
Modula menjadi pembuka bisnis baru bagi anak usaha PT BBI yang selama ini membidangi industri bahan bangunan dan memberikan alternatif dalam konstruksi bangunan
Adapun, perseroan mencetak laba Rp 231,9 miliar sepanjang 2022. Labanya naik Rp 211,2 miliar atau 1.020,7% dibanding tahun 2021 yakni Rp 20,7 miliar.
Kenaikan pendapatan bersih sebesar Rp1,23 triliun ini sebagai dampak dari peningkatan kinerja usaha sepanjang tahun 2022. Pada sektor otomotif, pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) secara konsolidasi mencapai Rp 1 triliun.
Secara rinci, pendapatan itu disokong dari unit industri elektrifikasi sebesar Rp 148 miliar, PT Bakrie Autoparts Rp 488,7 miliar, PT Braja Mukti Cakra sebesar Rp 512,8 miliar dan PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa Rp 146,1miliar.
Direktur Keuangan Roy Hendrajanto M. Sakti mengatakan, bidang manufaktur pipa baja masih menjadi kontributor utama peningkatan pendapatan. Khususnya berasal dari dari PT Bakrie Pipe Industries Rp 2,06 triliun, dan PT South East Asia Pipe Industries Rp 130 miliar.