10 Filosofi Investasi ala Lo Kheng Hong
Nama Lo Kheng Hong di dunia pasar saham sudah tidak diragukan lagi. Bahkan banyak investor saham di Tanah Air yang memiliki kiblat ke Lo Kheng Hong, termasuk Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi.
Dikenal sebagai Warren Buffet asal Indonesia, Lo Kheng Hong hidup dari pundi-pundi kenaikan harga saham dan juga dividen. Tanpa perlu memiliki karyawan, maupun berada di kantor, bahkan meski tidur uang terus bekerja untuk dirinya. Hal ini terbukti pada musim dividen ini, kekayaan Lo Kheng Hong terus bertambah nilainya.
Berikut 10 filosofi investasi versi Lo Kheng Hong yang dikatakan oleh Founder Hungry Stocks Lukas Setia Atmaja di acara talk show exclusive: "Warren Buffet Wisdom by Lo Kheng Hong” dalam kanal YouTube Intiland Development dikutip Selasa (27/6) :
- Beli saham sama dengan beli bisnis. Beli saham di lingkaran kompetensimu.
- Beli saham berfundamental bagus. Untung relatif besar dan tumbuh langgeng. Pemilik atau manajemennya berintegritas.
- Beli saham di harga yang bagus. Beli Mercy harga Kijang agar margin of safety besar. Untung besar risiko kecil sebagai prinsip.
- Sabar.
- Uang bekerja ketika kita tidur atau pasif.
- Hindari pakai utang untuk beli saham.
- Hidup hemat atau sederhana.
- Bertindak ketika muncul kesempatan emas. Punya nyali saat orang lain takut.
- Horison investasi jangka panjang.
- Bersikap mandiri. Tidak mudah ikut-ikutan orang lain.
Lo Kheng Hong mengawali investasi di pasar modal saat usianya menginjak 30 tahun. Ia masih bekerja di bank saat mulai menjadi investor saham. Kemudian Ia berhenti dari pekerjaannya dan memutuskan menjadi full time investor pada usia 37 tahun.
Tujuh tahun perjalanan investasi, tokoh legendaris pasar modal Indonesia ini mengaku sudah dapat untung cukup banyak sehingga berani berhenti bekerja. Sampai saat ini, Lo Kheng Hong bukan hanya tidak bosan menjadi investor, tapi juga makin hari makin cinta.
“Karena menjadi investor saham di BEI begitu nikmat dan mengasyikkan, kita hidup santai saja tapi dapat duitnya banyak sekali. Bahkan kalau ditanya kapan berhenti?. Saya akan menjadi investor saham sampai akhir hidup saya, sampai dipanggil oleh yang kuasa,” kata pria kelahiran 20 Februari 1959 itu.
Kini ia telah sukses dan dijuluki Warren Buffett dari Indonesia. Hal ini lantaran Lo memiliki prinsip yang mirip dengan Buffet dalam berinvestasi saham yaitu mengedepankan model investasi nilai atau value investing.
Lo Kheng Hong sangat hobi menggunakan uangnya untuk dibelikan saham. Ia mengaku hampir menyimpan 85% uangnya ke dalam instrumen saham dan membiarkannya dalam jangka waktu menahun. Sedangkan 15% sisanya disimpan di bank.
Ia pun membuktikan untuk menjadi sosok kaya raya tidak perlu bekerja begitu keras menguras otak dan tenaga berjam-jam. Bahkan lulusan SD pun menurutnya bisa untuk menjadi investor sukses di pasar saham.
Karena yang dibutuhkan di pasar saham adalah soal perhitungan dasar matematika, seperti tambah-tambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Serta soft skill lainnya salah satunya kesabaran.