Ditopang VKTR, Pendapatan BNBR Capai Rp 1,96 Triliun di Semester I
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) membukukan pendapatan senilai Rp 1,96 triliun sampai dengan semester pertama 2023 atau naik 52,01% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Perolehan kenaikan pendapatan bersih ini ditopang unit bisnis BNBR, antara lain PT Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebesar Rp 1,12 triliun, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) Group sebesar Rp 642,19 miliar, PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) Group sebesar Rp 202,86 miliar dan PT Bangun Bantala Indonesia (BBI) sebesar Rp1,35 miliar.
BNBR juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp 133,41 miliar. Nilai tersebut tumbuh sebesar Rp105,76 miliar atau 383,03% secara tahunan dari laba usaha di periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp27,6 miliar.
Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya N. Bakrie perolehan kinerja di semester I sebagai hasil dari efisiensi yang telah dilakukan serta pengembangan usaha baru BNBR.
Hingga semester I-2023 ini, BNBR terus mengembangkan proyek strategis, antara lain di sektor elektrifikasi transportasi melalui VKTR Teknologi Mobilitas. Setelah mencatatkan sahamnya di BEI belum lama ini, VKTR memulai ekspansi fasilitas pabrik perakitan unit bus dan truk listrik melalui perusahaan patungan bernama PT VKTR Sakti Industries, di Magelang, Jawa Tengah.
Pada tahap pengembangan ini, PT VKTR Sakti Industries juga berkolaborasi dengan perusahaan konstruksi ternama dari China, Automotive Engineering Corporation (AE Corp).
Di fasilitas produksi ini, VKTR kini mulai memproduksi sejumlah unit bus listrik secara Completely Knock-Down (CKD). Bus listrik merek BYD tipe D9 high floor yang kini tengah diproduksi ini nantinya akan digunakan sebanyak 9 unit oleh PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) sebagai moda transportasi antar-jemput karyawan.
Selain itu, lanjut Anindya, BNBR juga memiliki pengalaman di bisnis pengembangan infrastruktur energi yang dikembangkan melalui anak usaha PT Bakrie Power. “Kami merintis dan terus mengembangkan usaha di sektor infrastruktur energi baru dan terbarukan (EBT) melalui PT Helio Synar yang secara khusus mengerjakan proyek pembangkit listrik EBT,” kata Anin.
BNBR juga merintis usaha baru melalui PT Modula Sustainability Indonesia yang berinvestasi di subsektor teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi berpatungan dengan COBOD International dari Denmark.
Capaian Unit Usaha
Dari sisi kinerja unit usaha, PT Bakrie Pipe Industries (BPI) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,09 triliun, atau naik 100% dibanding pendapatan di periode sama tahun lalu yang sebesar Rp547,16 miliar.
Kenaikan pendapatan BPI mayoritas berasal dari order sektor migas sebesar Rp 515 miliar, naik sebesar Rp315 miliar dibanding periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 199,6 miliar.
Adapun dari sektor kelistrikan dan General Market menyumbang pendapatan sebesar Rp 578,8 miliar, naik Rp 231 miliar dari Rp 147,6 miliar di periode sama di tahun sebelumnya.
Selain itu, pendapatan PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) naik sebesar 30,2% terutama berasal dari Tridaya Esa Pakarti sebesar Rp19,5 miliar, dari sektor migas Rp 7,7 miliar, dari Elnusa Fabrikasi Konstruksi Rp 5,5 miliar, dan dari Jaya Semanggi Enjinering sebesar Rp1,8 miliar.
Pendapatan PT Bakrie Autoparts naik 28,7%, dari Rp422 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp543,2 miliar di semester I-2023. Hal ini terjadi terutama karena adanya kenaikan volume penjualan.