Intip Jadwal Rights Issue PANI dan Juga Prospek Sahamnya Berikut Ini
Usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mengesahkan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. Kini perseroan telah merilis indikasi jadwal dari aksi korporasi tersebut.
Berikut jadwal rights issue dari emiten kongsi Sugianto Kusuma alias Aguan dan Salim Grup seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI Rabu (20/9):
- Tanggal RUPSLB: 15 September 2023
- Tanggal Pernyataan Efektif OJK: 16 November 2023
- Tanggal Cum-HMETD di Pasar Regular dan Negosiasi: 24 November 2023
- Tanggal Cum-HMETD di Pasar Tunai: 28 November 2023
- Tanggal Ex-HMETD di Pasar Regular dan Negosiasi: 29 November 2023
- Tanggal Ex-HMETD di Pasar Tunai: 29 November 2023
- Recording Date: 28 November 2023
- Tanggal Distribusi HMETD: 29 November 2023
- Tanggal Pencatatan Saham di BEI: 30 November 2023
- Periode Perdagangan: 30 November – 6 Desember 2023
- Periode Penyerahan Saham Hasil HMETD: 4 – 8 Desember 2023
- Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan: 7 Desember 2023
- Tanggal Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan: 8 Desember 2023
- Tanggal Pembayaran Penuh oleh Pembeli Siaga: 11 Desember 2023
- Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian Saham Tambahan: 11 Desember 2023
PANI berencana menerbitkan 8 miliar saham baru dengan nominal Rp100 per saham. Jumlah ini setara 37,16 persen dari jumlah saham perseroan, yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
PT Multi Artha Pratama sebagai pemegang saham utama perseroan dengan kepemilikan 88,07% saham akan menyerap 7,04 miliar HMETD yang disetor dalam bentuk uang. Adapun dana dari aksi penambahan modal ini, di antaranya akan digunakan perseroan untuk mengambil alih atau penyertaan atas saham baru yang dikeluarkan oleh tujuh perusahaan terafiliasi. Total nilai transaksi tersebut akan mencapai Rp 9,5 triliun.
Tujuh perusahaan itu adalah PT Bumindo Mekar Wibawa (BMW), PT Cahaya Inti Sentosa (CISN), PT Jaya Indah Sentosa (JIS), PT Kemilau Karya Utama (KKU), PT Karunia Utama Selaras (KUS), PT Sumber Cipta Utama (SCU), dan PT Sharindo Matratama (SHM).
PANI belum memutuskan perihal harga pelaksaan dan jumlah dana yang akan dihimpun dari aksi korporasi ini. Namun salah satu pemegang saham yang hadir dalam RUPSLB PANI akhir pekan lalu menyebut, perseroan mengincar penghimpunan dana hingga Rp 11 triliun.
Prospek Rights Issue
Dilihat dari tujuan perseroan yang ingin mengakuisisi tujuh perusahaan, Founder dan CEO Emtrade Ellen May menilai hal ini cukup bagus. “Karena itu berarti dana right issue akan dipakai untuk ekspansi bisnis yang bisa memberikan harapan peningkatan kinerja ke depannya dari proyek-proyek baru,” tulisnya dalam lama Emtrade.
Adapun Multhi Artha Pratama yang siap menggunakan haknya untuk menebus 7,04 miliar saham menjadi sinyal positif. Sebab dengan begitu setidaknya sudah ada kepastian terkait keberhasilan dana yang bisa diraih hampir 100%.
Tidak berhenti sampai situ, kata Ellen sektor properti masih akan diuntungkan dari sentimen suku bunga Bank Indonesia (BI). Di mana, BI diperkirakan masih akan menahan suku bunga di level 5,75% untuk kesekian kalinya pada bulan September ini. Hal ini seiring dengan inflasi Indonesia yang masih cukup stabil dan ekonomi yang cukup baik. Sehingga minat KPR bisa tetap terjaga.
“Terlepas dari itu, pergerakan harga saham di periode rights issue yang cenderung volatile harus selalu diwaspadai oleh setiap pelaku pasar," tulisnya.