BRI Bahas Soal Dividen Interim, Sinyal Bakal Dibagikan?
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI Sunarso memberi sinyal untuk membagikan dividen interim kepada pemegang sahamnya.
"Sebenarnya kami ingin bagi dividen interim, tapi ada prosedurnya mesti minta persetujuan," kata Sunarso kepada wartawan di Gedung Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kamis (26/10).
Namun Sunarso tidak ingin mengatakan ke mana perusahaaan meminta persetujuan. "Nanti persetujuannya kemana saja, tidak perlu saya sampaikan di sini," tuturnya.
Dia juga menyebut perusahaan tidak ingin mengambil kebijakan laba ditahan sebab BRI memiliki kas yang jumbo. Selain itu, laba yang ditorehkan juga masih besar yaitu Rp 44,21 triliun sampai dengan periode September 2023. Raihan laba tersebut meningkat 12,47% secara tahunan.
Lalu ditopang oleh rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) 27,48%, melebihi standar regulasi yang ditentukan.
Tahun lalu, emiten pelat merah ini tercatat membagikan dividen interim saham sebesar Rp 8,63 triliun atau senilai Rp 57 per lembar saham. Total nilai tersebut, dividen interim sebesar Rp 4,59 triliun disetorkan kepada pemerintah dan selebihnya dibagikan kepada publik yang telah dilaksanakan pada akhir Desember 2022.
Hingga September 2023, BRI tercatat membukukan pendapatan bunga bersih senilai Rp 101,19 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 96,50 triliun. Sedangkan, secara bank only, pendapatan bunga bersih BRI mencapai Rp 81,79 triliun dibanding September 2022 senilai Rp 79,39 triliun.
Pada sembilan bulan pertama tahun ini, BRI terctat menyalurkan kredit senilai Rp 1.250,72 triliun, naik 12,53% secara tahunan. Secara komposisi, sebanyak 83,06% dari total kreditnya atau Rp 1.038,90 triliun disalurkan kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).