Laba Emiten Kendaraan Listrik Grup Bakrie VKTR Tergerus 69,2%
PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) menorehkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 19,51 miliar hingga September 2023. Laba perusahaan tergerus 69,62% dibandingkan periode yang sama 2022 Rp 64,26 miliar.
Padahal emiten produsen kendaraan listrik milik Grup Bakrie tersebut mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar 7% year on year (yoy) untuk periode triwulan ke tiga 2023, sebesar Rp 891 miliar. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan pada volume penjualan dari divisi manufaktur suku cadang.
Jumlah aset VKTR juga mencatatkan pertumbuhan year to date (ytd) yaitu 66%. Pencapaian ini menghasilkan pertumbuhan ytd dari jumlah aset yang saat ini berjumlah Rp 1,7 triliun sampai dengan September 2023.
Kemajuan ini disebabkan oleh peningkatan pada saldo kas dari penawaran umum perdana. Jumlah liabilitas VKTR mengalami penurunan sebesar 27% menjadi Rp 555 miliar terutama disebabkan oleh penurunan pinjaman jangka pendek.
Pengendalian pengeluaran yang disiplin di VKTR berdampak pada posisi kas bersih untuk periode sembilan bulan 2023, sebuah mekanisme yang akan terus diprioritaskan oleh VKTR untuk menghadapi penurunan keadaan ekonomi saat ini.
CEO VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W. Setijono mengatakan, perusahaan tetap berpegang teguh pada komitmen yaitu sebagai pelopor untuk mempercepat mobilitas berkelanjutan dan menjadi ujung tombak pada pasar kendaraan listrik komersial di Indonesia.
"Seraya mempertahankan status kepemimpinan dalam elektrifikasi transportasi bus publik, VKTR juga sedang melakukan ekspansi bisnis ke truk tambang listrik," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (27/10).
Dia menyebut dalam pengeluaran jangka pendek, seluruh fokus akan tertuju pada penyelesaian fasilitas perakitan chassis atau CKD di Magelang.
VKTR terus mendominasi sektor transportasi bus umum di Indonesia dan telah menyediakan 52 unit bus listrik untuk Transjakarta.
Pada 19 bulan terakhir, bus-bus tersebut telah menempuh jarak 3,6 juta kilometer untuk melayani lebih dari 10 juta penumpang, setara dengan pengurangan CO2 lebih dari 4.800 ton, menunjukan dedikasi VKTR terhadap transportasi berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.
Penerimaan pesanan VKTR tetap kuat meskipun terdapat pelambatan di unit bisnis penjualan EV sebagai efek dari siklus ekonomi makro yang sedang terjadi. Hal tersebut terdiri dari perpaduan seimbang antara bus dan truk, memenuhi kebutuhan pelanggan B2G (Business-to-Government) and B2B (Business-to-Business).
Bus-bus itu akan diproduksi pada fasilitas perusahaan di Magelang dalam bentuk CKD ke depannya, sejalan dengan komitmen VKTR menuju manufaktur lokal.