Intip Kinerja Emiten Grup Salim di Kuartal 3, PANI Duduki Peringkat 1
Grup Salim telah mengumumkan laporan kinerja perusahaannya per September 2023. Secara garis besar, terdapat enam yang mengalami penguatan laba dari dua belas perusahaan terbuka. Sementara sisanya mengalami penurunan laba.
Hasil rekapitulasi mencatatkan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) sebagai perusahaan yang labanya melesat paling tinggi, yakni terbang 2.856,68% secara tahunan. Sementara perusahaan emiten pengelola restoran KFC Indonesia serta Taco Bell yakni PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) menduduki posisi terbawah sebab kerugiannya membengkak 788,02% secara tahunan.
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Indofood Sukses Makmur mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 7,08 triliun hingga September 2023. Laba INDF meningkat 52,44% dibandingkan September 2022 Rp 4,64 triliun.
Seiring dengan naiknya laba, pendapatan Indofood Sukses Makmur naik 3,79% menjadi Rp 83,88 triliun. Pendapatan INDF yang bertumbuh disebabkan oleh penjualan neto dari segmen pihak ketiga senilai Rp 77,94 triliun, naik 4,67% dari sebelumnya Rp 74,46 triliun.
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Indofood CBP Sukses Makmur mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 7,06 triliun hingga September 2023. Laba produsen Indomie itu melaju 113,34% dibandingkan September 2022 Rp 3,3 triliun.
Menelisik laporan keuangan ICBP, pendapatan naik 4,9% menjadi Rp 51,3 triliun. Meningkatnya raihan pendapatan disebabkan oleh penjualan neto dari segmen pihak ketiga senilai Rp 21,57 triliun, naik 6,55% dari sebelumnya Rp 20,47 triliun.
- PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
London Sumatra Indonesia membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 457,59 miliar hingga September 2023. Dalam periode ini, laba LSIP turun 40% dari periode September 2022 Rp 4,64 triliun.
Sementara pendapatan Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia juga turun 3,99% menjadi Rp 2,92 triliun. Pendapatan LSIP sebelumnya pada periode yang sama tahun sebelum Rp 3,04 triliun.
- PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)
Salim Ivomas Pratama menorehkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 437,68 miliar hingga kuartal tiga tahun 2023. Laba SIMP merosot 51,16% dibandingkan September 2022 Rp 896,31 miliar.
Lalu dari pendapatan SIMP turun 4,23% menjadi Rp 11,81 triliun per September 2023, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 12,33 triliun.
- PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST)
Laba emiten restoran KFC Indonesia serta Taco Bell yang dimiliki Gelael dan Grup Salim, membukukan kerugian periode berjalan Rp 152,41 miliar. Kerugian FAST membengkak 788,02% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 17,16 miliar.
Di sisi lain pendapatan Fast Food Indonesia senilai Rp 4,61 triliun. Pendapatan FAST naik 7,03% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 4,31 triliun.
- PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET)
Indoritel Makmur Internasional mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 596,12 miliar hingga September 2023. Laba DNET merosot 36,44% dibandingkan September 2022 Rp 937,93 miliar.
Pendapatan Indoritel Makmur Internasional naik 36,43% menjadi Rp 1,03 triliun. Sebelumnya pendapatan DNET tercatat Rp 755,81 per September 2022.
- PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)
Laba Indomobil Sukses Internasional per kuartal tiga 2023 naik 14,71% menjadi Rp 385,15 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelum Rp 335,75 miliar.
Melansir dari laporan keuangannya, pendapatan Indomobil Sukses Internasional Rp 21,93 triliun. Pendapatannya meningkat 17,23% dari periode September 2022 yaitu Rp 1,67 triliun.
- PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS)
Indomobil Multi Jasa mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 99,22 miliar hingga September 2023. Laba IMJS terpeleset 21,27% dibandingkan September 2022 Rp 126,03 miliar.
Jika menelisik dari laporan keuangan perusahaan, pendapatan IMJS tercatat Rp 3,82 triliun. Raihan pendapatan meningkat 6,44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelum Rp 3,59 triliun.
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
Emiten kongsi Aguan dan Salim Group, Pantai Indah Kapuk Dua mencatatkan laba Rp 254,55 miliar. Laba PANI meroket 2.856,68% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,6 miliar.
Sementara, pendapatan tercatat Rp 1,62 triliun atau mengalami kenaikan sebanyak 12 kali lipat dari tahun sebelumnya Rp 130,69 miliar.
- PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA)
Bank Ina Perdana mencetak kenaikan laba bersih 79,77% secara tahunan senilai Rp 170,49 miliar pada semester tiga 2023 dari periode sama di tahun lalu yaitu Rp 94,83 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan BINA, kenaikan laba ditopang pendapatan bunga bersih yang naik 39,26% menjadi Rp 541,84 miliar dari September 2022 yang sebesar Rp 389,08 miliar.
- PT Nusantara Infrastructure Tbk (META)
Emiten jalan tol ini mencatat rugi Rp 156,86 miliar, padahal perseroan mampu mencatatkan laba Rp 65,56 miliar pada kuartal tiga 2022.
META juga mampu membukukan pendapatan Rp 1,4 triliun. Raihan itu naik 132,07% dari Rp 614,6 miliar pada periode sama tahun lalu.
- PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI)
Bank digital ini berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 338,82 miliar atau tumbuh 62,09% dari periode yang sama tahun lalu Rp 209,03 miliar.
Berikut tabel pertumbuhan laba emiten Grup Salim per September 2023:
No. | Nama Emiten | Pertumbuhan Laba(Year on Year) | Total Laba per September 2023 |
1. | PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) | 2.856,68% | Rp 254,55 Miliar |
2. | PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) | 113,34% | Rp 7,06 Triliun |
3. | PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) | 79,77% | Rp 170,49 Miliar |
4. | PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) | 62,09% | Rp 338,82 miliar |
5. | PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) | 52,44% | Rp 7,08 Triliun |
6. | PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) | 14,71% | Rp 385,15 Miliar |
7. | PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) | -21,27% | Rp 99,22 Miliar |
8. | PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) | -36,44% | Rp 596,12 Miliar |
9. | PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) | -40% | Rp 457,59 Miliar |
10. | PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) | -51,16% | Rp 437,68 Miliar |
11. | PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) | -339% | -Rp 156,86 miliar |
12. | PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) | -788,02% | Rp 152,41 Miliar |
Data: diolah penulis. Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan Kuartal III 2023