Emiten Grup Salim DNET Gadaikan Saham Indomaret, Sari Roti, dan KFC
PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menggadaikan sahamnya kepada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebagai jaminan utang senilai Rp 2 triliun. Perjanjian itu diteken pada 15 November 2023. DNET merupakan perusahaan investasi di sektor perdagangan ritel dan produk konsumsi milik Grup Salim.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan Indoritel Makmur International Kiki Yanto Gunawan mengungkapkan, aksi gadai saham itu dilakukan karena perseroan menerima pinjaman dana senilai Rp 2 triliun dengan menggadaikan saham tiga entitas anak.
Tiga saham yang digadai tersebut yakni PT Indomarco Prismatama sebanyak 738 ratus lembar saham, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) sebanyak 1,59 miliar saham, dan saham PT Fastfood Indonesia Tbk (FAST) sebanyak 1,43 miliar lembar saham.
Sebagai informasi, Indomarco Prismatama adalah pengelola waralaba Indomaret. Sementara Nippon Indosari Corpindo tak lain adalah perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan merek dagang Sari Roti. Kemudian Fastfood Indonesia mengoperasikan Kentucky Fried Chicken (KFC).
Transaksi pemberian jaminan utang kepada Bank Mandiri bukan transaksi afiliasi. Selain itu, jaminan utang tersebut merupakan transaksi material di atas 20% dari ekuitas perusahaan. Namun, transaksi tersebut tidak lebih dari 50% dari ekuitas perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang diaudit per 31 Desember 2022.
“Tidak ada dampak material dari kejadian, informasi, atau fakta material terhadap kondisi keuangan perseroan,” ucap Kiki dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (17/11).
Menilik lebih jauh, langkah gadai saham tiga perusahaan tersebut pernah dilakukan pada Februari 2018 yang juga kepada Bank Mandiri. Skema gadai saham itu dilakukan perusahaan retail Grup Salim ini untuk mendapatkan pinjaman sebesar Rp 2 triliun.
Dalam perjanjian kala itu, perusahaan sepakat menggadaikan sekitar 443,2 juta saham milik Indomarco Prismatama, 637,8 juta saham milik Nippon Indosari, dan 357,5 juta saham milik Fast Food Indonesia.
Menilik kinerja keuangannya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 596,12 miliar hingga September 2023. Laba DNET merosot 36,44% dibandingkan September 2022 Rp 937,93 miliar.
Padahal pendapatan Indoritel Makmur Internasional naik 36,43% menjadi Rp 1,03 triliun. Sebelumnya pendapatan DNET tercatat Rp 755,81 per September 2022.
Pada perdagangan sesi satu, Jumat (17/11) saham Indoritel Makmur Internasional stagnan di level Rp 4.600 per lembar saham dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 65,25 triliun.