Wijaya Karya Akan Terbitkan 92,23 Miliar Saham Baru
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengumumkan rencana Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias PMHMETD dengan menerbitkan saham seri B 92,23 miliar lembar. Nilainya Rp 100 per saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Wijaya Karya Mahendra Vijaya menyampaikan bahwa aksi korporasi itu berkaitan dengan Penyertaan Modal Negara alias PMN Rp 6 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2024.
“Rencana penambahan modal dengan HMETD tersebut akan dilakukan secara tunai,” kata Mahendra dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (8/12).
BUMN itu melakukan restrukturisasi dengan beberapa stream penyehatan keuangan untuk memperbaiki kinerja. Hal ini termasuk restrukturisasi keuangan, perbaikan tata Kelola dan manajemen risiko, percepatan penagihan piutang bermasalah, dan asset recycling.
Emiten konstruksi bangunan itu juga akan memperbaiki portfolio orderbook dan menurunkan operating expense dan saldo pinjaman talangan supplier.
Selain itu, menguatkan struktur permodalan sebagaimana yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB pada Oktober (13/10).
WIKA juga diamanatkan untuk menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional dan Ibu Kota Negara, di antaranya pembangunan jalan tol, sistem penyediaan air minum atau SPAM, bendungan, pembangkit listrik, pembangunan smelter, dan proyek jaringan distribusi utama SPAM.
Dalam rangka merealisasikan pembangunan proyek-proyek strategis tersebut, WIKA membutuhkan tambahan dana guna memperkuat struktur permodalan. Salah satunya melakukan PMHMETD kepada para pemegang saham perseroan yang dilaksanakan sesuai ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK).
Rencana PMHMETD diharapkan mampu memperkuat struktur permodalan WIKA dalam rangka stream penyehatan keuangan. Dengan begitu, perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan memperbaiki kondisi keuangan.
PMHMETD juga diharapkan mendukung WIKA menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional dan proyek-proyek Ibu Kota Negara secara tepat waktu.
Bagi pemegang saham WIKA yang tidak menggunakan hak untuk memesan efek terlebih dahulu, maka pemegang saham akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham maksimum 30,45%.
WIKA akan mengumumkan hal-hal yang berubah saat RUPSLB pada 21 Desember.
Berikut jadwal pelaksanaan RUPSLB Wijaya Karya:
- Pemberitahuan kepada OJK 29 November
- Pengumuman perihal rencana RUPSLB dan Keterbukaan Informasi mengenai PMHMETD 6 Desember
- Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak mengikuti RUPSLB (Recording Date) 20 Desember
- Pemanggilan RUPSLB 21 Desember
- Penyelenggaraan RUPSLB 12 Januari 2024
“Apabila PMHETD tak memperoleh persetujuan dari RUPSLB, maka rencana tersebut baru dapat diajukan kembali 12 bulan setelah pelaksanaan RUPSLB,” kata Mahendra.