PT Wijaya Karya Tbk tahun lalu mengalami kerugian Rp 7,12 triliun. Kerugian tersebut akibat menerbitkan obligasi senilai Rp 12 triliun, untuk memenuhi penyertaan modal dalam proyek Kereta Cepat
Dua proyek di IKN yang digarap Wijaya Karya adalah pembangunan jalan kawasan Pertahanan dan Keamanan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, serta Jaringan Interkoneksi Instalasi Pengolahan Air Sepaku.
Sebanyak 109 emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun kasta dari papan pencatatan saham utama ke papan pengembangan. Termasuk di antaranya HM Sampoerna (HMSP) hingga Wijaya Karya (WIKA).
BEI buka suara soal suspensi saham PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA. Hal ini seiring dengan berlangsungnya penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.
Emiten BUMN karya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II atau rights issue sebanyak-banyaknya 46,81 miliar saham.
Wijaya Karya dan 15 lembaga keuangan menyepakati perjanjian restrukturisasi induk atau master restructuring agreement (MRA) dengan nilai penyaluran Rp 24,79 triliun.
Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terkait dua saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) hingga kini masih disuspensi.