Emiten BUMN karya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II atau rights issue sebanyak-banyaknya 46,81 miliar saham.
Wijaya Karya dan 15 lembaga keuangan menyepakati perjanjian restrukturisasi induk atau master restructuring agreement (MRA) dengan nilai penyaluran Rp 24,79 triliun.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat sukuk Wijaya Karya atau WIKA menjadi idD alias default. Sedangkan, rating perusahaan menjadi selective default atau idSD.
Wijaya Karya berencana menerbitkan saham kembali 92,23 miliar lembar. Ini supaya perusahaan bisa memperkuat modal dalam menyelesaikan proyek strategis Nasional dan IKN.