20 Tahun Melantai, Emiten Ini Bakal Go Private dan Delisting dari BEI

Lona Olavia
14 Desember 2023, 13:07
20 Tahun Melantai, Emiten Ini Bakal Go Private dan Delisting dari BEI
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023).

Emiten jasa konsultasi bisnis dan manajemen, PT Onix Capital Tbk (OCAP) berencana mengubah status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (go private). Perseroan juga bakal melakukan penghapusan pencatatan atau delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Padahal emiten ini sudah melantai di bursa efek sejak 20 tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan OCAP Mauritius Ray mengatakan, alasan rencana go private tersebut karena perseroan sudah tidak memiliki kegiatan usaha. Sedangkan sejauh ini perseroan belum memiliki rencana usaha baru.

Apalagi saham perseroan termasuk saham tidak aktif diperdagangkan di BEI karena saham perseroan disuspensi sejak tahun 2020 dan telah mencapai batas waktu masa suspensi 36  bulan pada 1 September 2023. Perseroan belum dapat memulihkan keadaan dan oleh karena itu perseroan memutuskan melaksanakan rencana go private.

“Sehubungan dengan hal ini, pemegang saham akan memiliki kesempatan untuk menjual kepemilikan saham dengan harga di atas harga rata-rata,” ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (14/12).

Adapun harga terakhir OCAP berada di level Rp 159 per sahamnya.

Sehubungan dengan rencana tersebut, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Januari 2024.  

Jika dilihat komposisi pemegang saham OCAP, UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd menguasai sebanyak 45,003% atau 122,94 juta saham. Disusul Djajusman Suryowijono sebanyak 95,62 juta atau 35,002%. Lalu Hardijanto A sebanyak 21,84 juta atau setara 7,995%. Sedangkan masyarakat atau publik memiliki 32,78 juta atau setara 12% saham OCAP.  

Berikut susunan dewan komisaris dan dewan direksi perseroan, yakni:

  • Komisaris Utama : Hardjanto Adiwana
  • Komisaris Independen : Zainuddin Effendi
  • Direktur Utama : Tjie Ping Astono Setiadi
  • Direktur : Mauritius Ray.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2022 diaudit, OCAP membukukan rugi bersih Rp 31,68 miliar. Kerugian itu membengkak dari posisi yang sama tahun 2021 yang rugi Rp 9,28 miliar. Sementara pendapatan bersih perseroan tercatat nihil.

Total aset juga turun drastis dari Rp 13,92 miliar di akhir Desember 2021 menjadi tersisa Rp 3,56 miliar di akhir 2022. Sedangkan untuk ekuitas minus Rp 226,68 miliar dari sebelumnya minus Rp 195,01 miliar. Lalu total liabilitas atau utang naik dari Rp 208,93 miliar menjadi Rp 230,25 miliar. 

Sebagai informasi, PT Onix Capital Tbk (OCAP) didirikan pada 6 Oktober 1989 dengan nama PT Piranti Ciptadhana Amerta dan telah beberapa kali mengalami perubahan nama dan perubahan terakhir terjadi pada awal 2011 dari nama PT JJ NAB Capital Tbk menjadi PT Onix Capital Tbk.

Pada tanggal 30 Oktober 2003, perseroan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana sahamnya kepada masyarakat sejumlah 50 juta saham. Perseroan melakukan company listing sejumlah 273,2 juta saham di Bursa Efek Surabaya pada 10 November 2003. 

Pada bulan Mei 2013, perseroan mengubah kegiatan usahanya melalui RUPSLB dari semula perusahaan yang bergerak di bidang perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, menjadi kegiatan usaha yang bergerak di bidang jasa konsultan bidang bisnis, manajemen, dan administrasi.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...