Penjualan Emas Turun di Q4 2023, Saham Antam Kembali Merosot
Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), ditutup merosot 1,04% ke level Rp 1.425 pada perdagangan Selasa ini (6/2).
Berdasarkan data perdagangan, hari ini investor mengakumulasi pembelian saham ANTM Rp 84,95 miliar dengan volume sebanyak 59,46 juta lembar saham dan frekuensinya sebanyak 12.912 kali.
Saham Aneka Tambang belakangan ini terus mengalami penurunan usai mencuatnya kasus dugaan korupsi emas Antam yang menyeret pengusaha properti Surabaya, Crazy Rich dan turut menjadi perhatian masyarakat luas. Dalam sebulan terakhir, saham ANTM turun 13,37%. Alhasil, nilai kapitalisasi pasarnya kini menyusut jadi Rp 34,24 triliun.
Terbaru, dari laporan kinerja kuartal keempat 2023 lalu yang dipublikasikan, perusahaan mencatatkan penurunan penjualan emas. Volume penjualan emas Antam sepanjang kuartal keempat 2023 mencapai 6.669 kg (214.413 t oz).
Jumlah ini lebih rendah dari kuartal keempat tahun 2022 lalu yang mencapai 9.036 kg (290.514 t oz).
Sementara, bila dilihat secara setahun penuh pada 2023, penjualan emas Antam mencapai 26.129 kg (840.067 t oz). Nilai ini turun signifikan dibanding penjualan emas Antam selama setahun penuh di 2022 lalu mencapai 34.967 kg (1.124.215 t oz). Dari sisi produksi pada 2023 lalu dari tambang emas Antam yang belum diaudit mencapai 1.208 kg (38.838 t oz).
Sebelumnya, Kejaksaan Agung menetapkan mantan General Manajer (GM) Antam Abdul Hadi Aviciena (AHA) sebagai tersangka baru setelah sebelumnya menetapkan tersangka dan menahan pengusaha properti, Budi Said.
Penetapan tersangka baru setelah Budi Said ini dilakukan Korps Adhyaksa usai melakukan pemeriksaan 7 saksi pada Kamis kemarin (2/2). Menurut Kuntadi, dari 7 orang saksi yang diperiksa hari ini, satu saksi dinaikkan statusnya sebagai tersangka.
"Satu di antaranya adalah saudara AHA, selaku mantan general manajer periode 2018," kata Kuntadi.