Beban Menyusut, Pertamina Geothermal Raup Laba Rp 2,57 Triliun di 2023

Patricia Yashinta Desy Abigail
1 Maret 2024, 11:14
Pertamina Geothermal
Pertamina Geothermal
Pertamina Geothermal
Button AI Summarize

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2023 yaitu US$ 163,59 juta, setara Rp 2,57 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.719. Laba perusahaan meningkat 28,47% jika dibandingkan periode 2022 yaitu US$ 127,34 juta.

Menelisik dari laporan keuangan perusahaan, raihan pendapatan Pertamina Geothermal Energy meningkat 5,23% menjadi US$ 406,28 juta, atau Rp 6,38 triliun. Jika dibandingkan tahun sebelumnya perusahaan memperoleh pendapatan US$ 386,06 juta.

Menurut catatan perusahaan, pendapatan usaha PGEO disokong PT Indonesia Power dengan rincian dari PLTP Kamojang US$ 67,23 juta, Lahendong senilai US$ 3,48 juta, dan Ulubelu sejumlah US$ 2,54 juta.

Selanjutnya raihan yang disokong Perusahaan Listrik Negara atau PLN dengan rincian pendapatan PLTP Ulubelu US$ 11,78 juta, Kamojang yakni US$ 76,89 juta, Lahendong sejumlah US$ 76,3 juta, Lumut Balai senilai US$ 39,31 miliar, dan karaha senilai US$ 8,93 juta.

Maka jika diakumulasikan, perolehan yang berasal dari penjualan operasi PGEO sendiri senilai US$ 366,49 juta. Sementara dari pihak ketiga, perusahaan mendapatkan US$ 19,79 juta.

Pertamina Geothermal Energy juga mencatatkan beberapa beban di laporan kinerjanya sepanjang 2023. Pertama, beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya dengan total US$ 178,97 juta, dari sebelum US$ 173,2 juta. Beban pokok pendapatan terbanyak berasal dari beban penyusutan hingga menyentuh US$ 110,63 juta, dibandingkan sebelum US$ 107,02 juta.

Kedua, beban keuangan perusahaan pelat merah ini tercatat US$ 24,21 juta, dari sebelum US$ 14,82 juta. Beban terbesar berasal dari bunga pinjaman jangka panjang US$ 17,88 juta dan bunga pinjaman jangka pendek US$ 6,19 juta.

Total ekuitas Pertamina Geothermal Energy tercatat US$ 1,97 miliar, setara Rp 116,45 triliun. Ekuitas perusahaan meningkat 57% dibadingkan periode 2022 senilai US$ 1,25 miliar. Kemudian liabilitas PGEO sebesar US$ 992,88 juta, atau Rp 48,16 triliun. Jika dibandingkan dari 2022 yaitu US$ 1,21 miliar, liabilitas turun 18,58%.

PGEO mencatatkan total asetnya US$ 2,96 miliar, setara Rp 46,59 triliun. Asetnya meningkat 19,75% di 2023 dibandingkan 2022 aset perusahaan sebesar US$ 2,47 miliar.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...