Tiga Pilar Bank DBS Indonesia untuk Bisnis Berkelanjutan
PT Bank DBS Indonesia berkomitmen terus menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan pergeseran nilai di kalangan perbankan yang kini berorientasi kepada environmental, social, governance (ESG).
Djoko Soelistyo selaku Executive Director – Head of Investment & Insurance Product, Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia mengatakan, komitmen tersebut dibuktikan melalui keberpihakan perusahaan terhadap tiga nilai berkelanjutan.
Nilai-nilai tersebut tertuang menjadi tiga pilar bisnis berkelanjutan Bank DBS Indonesia sejalan dengan visi “Best Bank for a Better World”. Pilar yang dimaksud adalah responsible banking, responsible business practices, dan social impact beyond banking.
“Kami mempunyai tiga pilar bisnis berkelanjutan yang bukan hanya sekadar untuk mendukung literasi dan inklusi keuangan, tetapi juga mendukung pembangunan,” tutur Djoko di sesi “Financial Frontier: Confronting the Unpredictable” pada acara Indonesian Data Economic and Conference (IDE) Katadata 2024, di Jakarta, Selasa (5/3).
Sesi tersebut turut dihadiri Senior Executive Vice President Retail Digital Solutions PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rian Eriana Kaslan, CEO & Co-founder Kredivo Group Akshay Garg, serta CEO Indondax Oscar Darmawan. Diskusi dimoderatori Ekonom Senior Masyita Crystallin.
Lebih jauh, Djoko menjelaskan soal pilar pertama responsible banking, Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan sejumlah pihak, baik untuk pasar corporate banking maupun consumer banking.
Corporate banking, misalnya, perusahaan menyediakan fasilitas pendanaan transisi untuk perusahaan yang hendak beralih ke energi terbarukan. Sementara itu, terkait consumer banking maka ditawarkan fitur “Live Better” melalui aplikasi digibank by DBS Indonesia.
“Produk-produk yang kami tawarkan fokus membantu masyarakat dari semua segmen, individu sampai korporasi. Kami pun bekerja sama dengan pihak lain supaya bisa menjangkau masyarakat dari berbagai kalangan, terutama yang unbankable,” kata Djoko.
Kemudian, pilar kedua responsible business practice, menjadi bukti komitmen perusahaan menerapkan nilai sustainability secara internal. Contohnya, mengurangi pemakaian kertas setiap tahun, memilih berkantor di bangunan hijau, bahkan meniadakan tempat sampah tunggal.
Sementara itu, pilar ketiga social impact beyond banking direalisasikan melalui Yayasaan DBS. Terdapat dua program utama, yaitu Business for Impact Chapter dan Community Impact Chapter.
“Kami bekerja sama dengan yayasan. Bukan menawarkan produk perbankan melainkan benar-benar mengedukasi seputar apa saja produk keuangan yang ada. Sehingga, jika ada kelebihan dana maka sebaiknya dimasukan ke instrumen keuangan mana,” ucap Djoko.
Adapun, Bank DBS Indonesia selalu menyediakan berbagai produk keuangan yang aman bagi para nasabah. Digibank by DBS hadir untuk memudahkan konsumen memilih investasi yang aman, minim risiko, dan likuid sehingga bisa menjadi dana darurat.
Digibank by DBS berkomitmen mengembangkan layanan pengelolaan kekayaan untuk memudahkan nasabah dalam mengelola keuangannya secara digital. Melalui semangat demokratisasi kekayaan, digibank by DBS terus memberikan edukasi investasi dan melayani nasabah yang memiliki kebutuhan berbeda dengan solusi investasi tepat yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja.
IDE Katadata 2024 menampilkan format khusus yakni leadership roundtable forum dengan lima sesi berbeda yang mengangkat topik pangan, industri, digital, keuangan, dan energi. Masing-masing sesi digawangi oleh discussion leader yang berpengalaman di bidangnya.
Sejak diadakan pada 2019, forum ini berhasil menghadirkan pembicara berkualitas, di antaranya para menteri, pemimpin bisnis, dan pembicara internasional.