Akuisisi Commonwealth Rampung Semester II, OCBC Bagi Dividen Rp 1,65 T

Nur Hana Putri Nabila
18 Maret 2024, 14:01
Akuisisi Commonwealth Rampung Semester II, OCBC Bagi Dividen Rp 1,65 T
Katadata/Nur Hana Putri Nabila
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) yang berlangsung Senin (18/3) menyepakati untuk mengambil saham PT Bank Commonwealth (PTBC) dan mendistribusikan dividen tunai sebesar Rp 1,65 triliun. 

Direktur OCBC, Hartati mengatakan proses akuisisi tersebut akan selesai pada semester dua 2024 ini. Sebelumnya, OCBC Indonesia akan membeli 99% saham Commonwealth Bank Australia (CBA) di PTBC senilai A$ 220 juta.

Selain itu, penjualan saham CBA di PTBC sejalan dengan strateginya untuk menjadi lebih efisien dan lebih baik dengan berfokus pada bisnis domestik di Australia dan New Zealand. Hal ini juga mengikuti penjualan beberapa saham internasional, termasuk PT Commonwealth Life di Indonesia, BoCommLife, dan 10% saham di Bank Hangzhou di Cina.

“Kami harapkan bisa selesai dan akan dilanjutkan dengan penggabungan yang akan selesai di paruh kedua ini,” kata Hartati dalam Press Conference RUPST Tahun Buku 2023 di OCBC Tower, Jakarta, Senin (18/3).

Soal dividen, Presiden Direktur OCBC, Parwati Surjaudaja mengatakan jumlah Rp 1,65 triliun ini setara dengan dividen per saham Rp 72 dengan rasio pembayaran dividen mencapai sekitar 40,4% dari laba tahun 2023.

Ia juga mengatakan sebesar Rp 100 juta akan disisihkan untuk cadangan umum dan sisa laba bersih ditetapkan sebagai laba ditahan. 

“Menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp 4,09 triliun dengan membagikan dividen Rp 1,65 triliun,” kata Parwati. 

Berdasarkan laporan keuangannya, Bank OCBC membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 4,09 triliun sepanjang 2023. Emiten yang sahamnya dimiliki antara lain oleh investor kawakan Lo Kheng Hong itu naik 23% secara tahunan  dibandingkan perolehan laba pada 2022 sebesar Rp 3,3 triliun.  

Laba bersih per saham di tahun lalu mencapai Rp 178,3, naik dari tahun 2022 di Rp 144,9 per lembar. Perolehan laba bank terdorong oleh raupan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp 9,91 triliun pada 2023, naik 13%. 

Marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) bank pun naik dari 4% pada 2022 menjadi 4,4% pada 2023. Lalu tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) NISP naik dari 1,9% pada 2022 menjadi 2,1% pada 2023. Tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) juga naik dari 10,5% menjadi 12%.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...