Harga Saham Tesla Anjlok Setelah Umumkan Rencana PHK Massal
Tesla Inc akan memangkas lebih dari 10% tenaga kerjanya secara global. Rencana ini membuat harga saham Tesla anjlok dan menjadi tonggak sejarah yang suram bagi raksasa kendaraan listrik ini.
CEO Tesla Elon Musk mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan berdampak pada lebih dari 10.000 karyawan dalam sebuah memo staf, yang pertama kali dilaporkan oleh publikasi industri Electrek.
"Tidak ada yang lebih saya benci, tetapi ini harus dilakukan," kata Musk dalam memo tersebut, seperti dikutip Forbes, Senin (15/4). Ia menekankan dua kali dalam catatan singkatnya bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) akan memungkinkan Tesla bersiap-siap untuk "fase pertumbuhan berikutnya."
Itu adalah pernyataan yang sama yang digunakan Musk setelah laporan pendapatan Tesla pada Januari lalu sangat mengecewakan. Hal itu juga menunjukkan tantangan signifikan yang dihadapi produsen mobil listrik itu karena baru saja mengalami penurunan laba sebesar 23% dari tahun ke tahun dan pertumbuhan tahunan pengiriman kendaraan triwulanan yang negatif dalam empat tahun terakhir.
Saham Tesla tergelincir sekitar 6% ke level US$ 161,48 (Rp 2,58 juta dengan kurs Rp 16.000/US$) pada Senin (15/4). Dalam setahun terakhir, harga saham Tesla sudah longsor lebih dari 30%.
"Ini adalah sinyal tidak menyenangkan yang menunjukkan masa-masa sulit di masa depan bagi Tesla saat Musk menghadapi badai kategori 5 ini," tulis Dan Ives, Analis Wedbush, dalam komentar yang dikirim melalui email kepada Forbes.
Menurutnya, Tesla perlu melakukan efisiensi besar-besaran untuk memangkas biaya karena permintaan kendaraan listrik secara global melemah. Februari lalu, Bloomberg melaporkan bahwa para manajer Tesla diminta untuk mengidentifikasi apakah peran karyawan sangat penting.
Tesla sebelumnya telah melakukan PHK massal sebanyak 9% dan 4% dari total tenaga kerjanya pada tahun 2018 dan 2022. Rencana PHK pada tahun ini merupakan putaran terbaru dari pemutusan hubungan kerja besar-besaran di perusahaan-perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat karena perusahaan-perusahaan tersebut sedang mengincar keuntungan.
Musk, yang merupakan orang terkaya ketiga di dunia menurut Forbes, baru-baru ini mengawasi pengurangan tenaga kerja sebesar 80% di X (Twitter).
Jika laporan pendapatan Tesla yang akan datang yang akan dirilis pada Selasa depan dapat membantu menenangkan ketakutan terburuk para investor, penurunan harga saham Tesla akan terhenti. Menurut data FactSet, para analis memperkirakan Tesla akan melaporkan laba kuartalan terburuk sejak 2021 dan pendapatan kuartalan terburuk sejak 2022.