East Ventures Sebut Investor Luar Negeri Semakin Lirik IKN
Investor luar negeri disebut semakin antusias atas perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Managing Partner East Ventures Roderick Purwana mengatakan berakhirnya Pemilu 2024 turut mempengaruhi kepercayaan investor luar negeri terhadap RI.
Roderick mengatakan Indonesia berada dalam posisi yang strategis untuk mendatangkan investasi. Apalagi polarisasi antara Amerika Serikat, Cina, dan India belum juga berakhir.
"Tentu dengan adanya IKN turut menjadi perhatian para investor untuk melirik kota baru ini sebagai target inovasi teknologi baru," kata Roderick dalam halal bihalal bersama media, Kamis (25/4).
Ia mengatakan IKN sebagai kota baru memerlukan solusi yang sesuai kebutuhan. Apalagi kota ini akan berfokus kepada lingkungan dan penghijauan.
"Solusi yang berhubungan dengan climate tech akan menjadi salah satu inovasi," katanya.
Meski demikian, Roderick mengatakan Jakarta juga akan tetap menjadi magnet investasi. Ia optimistis investasi tetap akan masuk ke pusat perekonomian Indonesia itu dengan dukungan pemerintah.
"Terlepas dari inovasi di IKN, kami melihat berbagai peluang dari ekspansi perusahaan yang berpusat di Jakarta dan sekitarnya," katanya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi dana untuk proyek IKN dari awal tahun hingga Maret 2024 mencapai Rp 4,3 triliun. Angka ini sekitar 10,9% dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) 2024.
Pemerintah telah menganggarkan Rp 39,6 triliun untuk pembangunan IKN dari APBN tahun ini. Nilainya menjadi yang terbesar sejak proyek ini menjadi undang-undang pada 2022.
"Pada 2022 hanya Rp 5,5 triliun terealisasi dan 2023 sebesar Rp 27 triliun, tahun ini alokasi anggarannya adalah Rp 39,6 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (26/4).
Anggaran pada 2024 sebesar Rp 2,3 triliun untuk pengerjaan infrastruktur, termasuk istana negara, kawasan kementerian, dan gedung Otoritas IKN Nusantara. Dana ini juga untuk pembangunan rumah susun (rusun) para aparatur sipil negara (ASN), proyek pertahanan dan keamanan, rumah tapak menteri, pembangunan jalan tol, jalan dan jembatan, bandara, dan rumah sakit.
Pembangunan infrastruktur juga termasuk penataan dan penyempurnaan kawasan Bendungan Sepaku Semoi, embung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), dan pengendalian banjir IKN.