BREN Siapkan Belanja Modal Rp 2,57 Triliun, untuk Apa Saja?
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 160 juta pada tahun ini. Nilai capex emiten milik orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu itu bisa mencapai hingga Rp 2,57 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.073 per dolar AS.
Manajemen Barito Renewables Energy mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk berbagai kegiatan pengembangan perusahaan, yang akan dilakukan secara bertahap dari kuartal kedua hingga kuartal keempat 2024. Pengembangan ini mencakup peningkatan kapasitas sebesar 116 MW di Wayang Windu, Salak, dan Darajat, yang saat ini masih menunggu perizinan dan dalam tahap negosiasi dengan kontraktor yang telah ditunjuk.
“Kami berharap proses tersebut dapat diselesaikan pada bulan Juni 2024,” tulis manajemen BREN dalam laporan hasil public expose insidentil di keterbukaan informasi BEI, Selasa (14/5).
Selain itu, manajemen emiten energi baru terbarukan (EBT) itu memiliki belanja modal rutin, salah satunya digunakan untuk pengeboran sumur demi menjaga ketersediaan uap agar semua pembangkit listrik beroperasi secara maksimal. Tak hanya itu, capex tersebut juga digunakan untuk perawatan berkala, misalnya Shutdown Turn Around (SDTA).
“Yang rencananya juga akan dilakukan pada tahun ini, dan biasanya dilakukan setiap tiga tahun sekali,” tambahnya.
Manajemen BREN juga mengatakan sudah merealisasikan belanja modal sebesar kurang lebih US$ 14 juta atau senilai Rp 224,89 miliar. Capex tersebut akan digunakan untuk persiapan kegiatan pengeboran di aset perseroan, salah satunya di Darajat, yang akan dimulai dalam waktu dekat pada tahun 2024 ini.
Terkait fokus pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) lainnya dan ekspansi ke pertambangan mineral, manajemen BREN menyebutkan bahwa pertambangan mineral sangat jauh dari bisnis inti perusahaan. Namun, BREN tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan EBT lainnya di luar fokus perusahaan saat ini pada geothermal dan angin, seperti air dan solar.
Manajemen BREN mengungkapkan proyek-proyek ini harus memenuhi syarat. Misalnya memberikan tingkat kelayakan ekonomi yang menarik dan menambah kapasitas portofolio perusahaan perusahaansecara signifikan dari segi megawatt.
Selain itu, BREN berfokus pada kombinasi dua hal, yakni akuisisi pembangkit listrik baru dan terbarukan yang berkapasitas besar serta pengembangan aset-aset kami yang saat ini belum bisa dikembangkan secara maksimal dan cepat.