BNI Kantongi Laba Bersih Rp 8,5 T, Analis Soroti Likuiditas Mengetat

Nur Hana Putri Nabila
27 Juni 2024, 18:57
Bank BNI
BNI.CO.ID
Bank BNI membukukan laba bersih Rp 8,56 triliun pada lima bulan pertama tahun ini, naik tipis 1,2% dibandingkan dengan periode yang sama 2023.
Button AI Summarize

PT Bank Negara Indonesia (BBNI) atau BNI membukukan laba bersih Rp 8,56 triliun pada lima bulan pertama tahun ini, naik tipis 1,2% dibandingkan dengan periode yang sama 2023. Stockbit Sekuritas menyoroti likuiditas bank yang mulai mengetat karena penurunan dana murah (current account saving account/CASA) maupun deposito. 

Riset Stockbit Sekuritas menunjukkan kenaikan laba bersih BNI per Mei 2024 terutama disebabkan oleh penurunan beban provisi yang signifikan, yaitu sebesar 24,2% pada Mei 2024. Selama lima bulan pertama tahun 2024, beban provisi turun 20,1%.

Pertumbuhan kredit BNI mencapai 12,6% menjadi Rp 708,89 triliun pada periode Januari-Mei 2024. Meski pertumbuhan kredit masih kuat, Stockbit menilai kredit BNI mulai melandai. 

“Hasil ini masih di atas guidance manajemen yang mengincar pertumbuhan 9–11% year-on-year (yoy) pada 2024, serta target industri dari Bank Indonesia dan OJK di kisaran 9–12% yoy,” tulis Stockbit dalam risetnya, dikutip Kamis (27/6). 

Di sisi lain, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) melambat secara tahunan sebesar 7,2% yoy menjadi Rp 788,45 triliun per 31 Mei 2024. Pada April 2024, DPK BNI masih tumbuh 11,5%. Sementara itu, DPK BNI turun 3,8% secara bulanan akibat penurunan dana murah sebesar 2,9% secara bulanan dan deposito  yang turun 5,9%.

Jika dihitung, rasio kredit terhadap DPK alias loan to deposit ratio (LDR) BBNI periode Januari-Mei 2024 ini telah mencapai 89,9%.

Pembengkakan Beban Bunga Menghantui

Stockbit Sekuritas juga melihat pendapatan operasional sebelum pencadangan atau pre-provisioning operating profit (PPOP) dihantui pembengkakan beban bunga. Alhasil, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BBNI turun 11,7% YoY menjadi Rp 26,09 triliun pada Mei 2024. Pendapatan bunga bersih BNI selama lima bulan pertama tahun ini turun 10% yoy. 

Penurunan pendapatan bunga bersih BNI disebabkan beban bunga melonjak 31,1% yoy menjadi Rp 10,80 triliun pada Mei 2024.Sejalan dengan turunnya pendapatan bunga bersih, PPOP pada Mei 2024 turun sebesar 7,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan selama lima bulan pertama tahun 2024, PPOP turun sebesar 5,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Profitabilitas tertekan, pembengkakan beban bunga terjadi akibat pengetatan likuiditas sehingga biaya dana meningkat,” lanjut Stockbit dalam risetnya. 

Meskipun saat ini pertumbuhan kredit BNI masih di atas target yang ditetapkan, Stockbit Sekuritas memperkirakan pertumbuhan kredit hingga akhir tahun akan melandai dan mendekati target perusahaan. Hal itu dilakukan demi menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...