PMN Rp 965 M Disetujui, INKA Akan Dorong Produksi di Pabrik Banyuwangi
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui pemberian penyertaan modal negara atau PMN tunai senilai Rp 965 miliar kepada PT Industri Kereta Api atau INKA.
Keputusan diambil setelah Komisi XI mendalami usulan PMN 2024 yang disampaikan sejumlah BUMN, termasuk di dalamnya untuk INKA. Kepastian penyertaan modal tersebut, diputuskan dalam rapat pada Rabu (3/7).
Perusahaan akan menggunakan dana PMN untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Banyuwangi, Jawa Timur. Targetnya, pabrik ini akan mampu memproduksi 250 unit kereta per tahun.
Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR pada Senin (1/7), Direktur Utama INKA Eko Purwanto mengatakan, perusahaan membutuhkan PMN untuk memperbesar kapasitas produksi karena belum dapat melakukannya secara internal.
Menurutnya, pengembangan kapasitas produksi diperlukan karena INKA kelebihan permintaan, khususnya dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan anak usahanya, seperti KAI Commuter Line.
"Pembangunan pabrik menjadi sesuatu yang penting bagi INKA agar dapat memenuhi permintaan fasilitas perkeretaapian, khususnya dari dalam negeri," kata Eko, dikutip dari Antara.
Saat ini, perusahaan mengandalkan pabrik yang beroperasi di Madiun, Jawa Timur, yang mampu memproduksi 800 unit gerbong barang, 225 unit kereta penumpang, 15 unit lokomotif, 300 set kelengkapan bogie, dan 40 unit kereta penggerak per tahun.
Namun, karena tingginya volume pesanan, pabrik di Madiun mengalami kelebihan beban. Untuk mengatasinya, INKA berencana mengoperasikan pabrik baru di Banyuwangi agar dapat menampung pesanan tambahan.
Eko menjelaskan, dana tambahan sebesar Rp 965 miliar akan digunakan untuk mempersiapkan fasilitas produksi. Targetnya, pabrik di Banyuwangi mampu memproduksi 250 unit kereta per tahun. Dana dari PMN juga akan digunakan untuk pengadaan alat-alat produksi, antara lain mesin carbody dan peningkatan kapasitas jalur produksi baja tahan karat.
Dana PMN tersebut juga akan dialokasikan untuk membeli alat-alat pengujian guna memastikan kualitas produk INKA, termasuk pembuatan jalur uji dinamis sepanjang tiga kilometer. Kemudian, juga akan digunakan untuk memenuhi fungsi pabrik, seperti pembangunan jalan akses untuk mobilisasi produk-produk dalam pabrik.
INKA menargetkan pabrik di Banyuwangi bisa segera beroperasi penuh dan memenuhi pesanan pada semester II-2025.