Laba Pakuwon Jati Turun 22,97% Imbas Peningkatan Beban Penjualan dan Gedung

Patricia Yashinta Desy Abigail
29 Juli 2024, 16:33
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
PT Pakuwon Jati Tbk
PT Pakuwon Jati Tbk

Ringkasan

  • Forum CCS Internasional dan Indonesia 2024 bertujuan mempercepat dekarbonisasi dan pertumbuhan ekonomi melalui pusat-pusat CCS, terutama di Asia Tenggara.
  • Untuk memperluas pusat CCS, diperlukan kebijakan yang kuat, model bisnis efektif, dan kemitraan multilateral.
  • Forum CCS akan menghadirkan pembicara ahli untuk membahas kolaborasi bisnis, berbagi pengetahuan, dan memajukan proyek CCS di kawasan Asia Tenggara.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 846,33 miliar pada semester I 2024. Laba perusahaan merosot 22,97% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,12 triliun.

Walau laba turun, perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 12,58% menjadi Rp 3,26 triliun dari Rp 2,89 triliun. Secara rinci, pendapatan Pakuwon Jati dikontribusi dari sewa ruangan sebesar Rp 996,08 miliar. Sewa ruangan juga meningkat 9,68% dari Rp 908,16 miliar.

Pakuwon Jati juga meraup pendapatan dari jasa pemeliharaan Rp 444,42 miliar, kondominium dan kantor Rp 457,48 miliar, hotel Rp 569,46 miliar, serta tanah dan bangunan Rp 353,72 miliar.

Selain itu, perusahaan juga mengantongi pendapatan dari usaha lainnya yaitu penagihan listrik, air dan gas Rp 222,64 miliar, pengelolaan parkir Rp 112,21 miliar, dan lainnya Rp 66,93 miliar.

Beban Pokok Penjualan Naik

Walau pendapatan penjualan meningkat, Pakuwon Jati justru mencatat pembengkakan beban pokok penjualan sebesar 10,6% menjadi Rp 1,41 triliun dari Rp 1,27 triliun. Jumlah beban gedung menjadi beban terbesar dari pos beban pokok penjualan mencapai Rp 676,65 miliar dari Rp 659,39 miliar.

Selain itu, terdapat pula beban operasional hotel yang memengaruhi kinerja perusahaan pada paruh pertama 2024 yang mencapai Rp 326,18 triliun, nilai tersebut naik dibandingkan periode sebelum Rp 301 miliar.

Tak hanya beban operasional, beban penjualan juga naik dari Rp 102,13 miliar menjadi Rp 142,32 miliar. Diikuti beban umum dan administrasi perusahaan Rp 256,04 miliar dan beban keuangan Rp 191,02 miliar.

Jumlah ekuitas perusahaan pelat merah ini tercatat Rp 23,35 triliun, naik 2,43% dari Rp 22,79 triliun. Liabilitas juga meningkat 9,84% dari Rp 10,89 triliun jadi Rp 9,91 triliun. Sementara jumlah aset susut 4,68% menjadi Rp 34,24 triliun.

Pakuwon Jati adalah salah satu perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia, yang berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini merupakan induk usaha dari Pakuwon Group.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...