Humpuss Akan Bangun Jalur Pipa Minyak 120 Km Jatim-Jateng Hingga Senilai Rp450 M
Bisnis dan perusahaan Tommy Soeharto terlihat makin menggeliat. Kabar terbaru, salah satu perusahaan induknya, yaitu PT Humpuss akan membangun jalur pipa minyak bumi sepanjang 120 kilometer (km) pada akhir tahun ini.
Pipa yang membentang dari Banyu Urip di Jawa Timur hingga Cepu di Jawa Tengah itu untuk mentransportasikan minyak mentah dengan volume 300 ribu barel per bulan yang akan diimpor dari Malaysia. Adapun proyek ini diperkirakan akan menelan biaya sebesar US$ 25 juta hingga US$ 30 juta atau sekitar Rp 450 miliar.
“Kebutuhan dananya akan dibiayai oleh dana sendiri dan dari pihak ketiga,” ujar Direktur Eksekutif PT Humpuss Andi Alifwansyah di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, pada 12 September lalu, PT Humpuss dan Petco Trading Labuan Company Limited (PTLCL), anak usaha Petronas Malaysia, telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding). Isinya mengatur perusahaan minyak Malaysia ini akan mengirimkan 300 ribu barel per bulan minyak mentah jenis Light Crude.
Selanjutnya, minyak mentah itu bakal diolah di kilang milik Humpuss di Cepu. Kapasitas kilangnya sebesar 10 ribu barel per hari.
Menurut Andi, Humpuss akan membangun pipa sepanjang 100 km di sebelah rute jaringan pipa eksisting antara Palang di Tuban dan Banyu Urip. “Sementara untuk “menyambungkan” ke kilang kami perlu buka rute baru tambahan (pipa) sepanjang 20 km,” katanya. Rute yang sudah ada Palang-Banyu Urip selama ini digunakan untuk menyalurkan minyak mentah dari Lapangan Sukowati.
PT Humpuss merupakan perusahaan induk usaha (holding) yang bergerak di bidang layanan pengiriman barang (cargo), perdagangan dan pertambangan. Lini bisnis petrokimia lewat Humpuss Pengolahan Minyak (HPM) yang berlokasi di Cepu, sebenarnya sudah dibangun sejak akhir tahun 2000 oleh kontraktor Ventech dari Amerika Serikat. Namun, sampai sekarang belum pernah beroperasi komersil karena tidak tersedianya bahan baku minyak mentah.
Andi menargetkan kilang Humpuss di Cepu tersebut bisa beroperasi pada kuartal ketiga tahun depan. Selama tidak beroperasi, Humpuss tetap merawat fasilitas kilang Cepu, sehingga kondisinya tetap bagus. “Mungkin ada sejumlah panel-panel listrik dan kabel-kabel yang kami harus ganti. Selain dari itu umumnya kondisi bagus,” ujarnya.
Selain itu, PT Humpuss akan membangun tempat penampungan minyak mentah. Storage ini bakal jadi penyangga bahan baku kilang minyak Humpuss dan tidak tertutup kemungkinan untuk mememenuhi kebutuhan minyak mentah dalam negeri.
Kilang minyak milik Humpuss ini berlokasi dekat dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) yang dikelola oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Mereka sudah mengantongi kesepakatan dengan Kementerian ESDM untuk menggunakan fasilitas Humpuss sebagai tempat pelatihan dan pendidikan untuk menelurkan ahli perminyakan.
“Refinery kami ke depannya dapat digunakan untuk sarana pendidikan calon-calon teknisi perminyakan. Untuk sertifikasi beberapa keahlian terkait pengelolaan kilang minyak,” kata Andi.
Humpuss merupakan wahana bisnis Tommy Soeharto. PT Humpuss memiliki sebagian saham pada beberapa perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. PT Humpuss menguasai 45,5 persen saham PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) yang bergerak di bidang pengangkutan gas alam cair, minyak mentah, kontainer dan batubara.
Perusahaan lain yang sahamnya dimiliki PT Humpuss secara signifikan adalah PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (penyediaan jasa persewaan kapal). Adapun Humpuss Maritim menjadi pengendali perusahaan pengapalan dan infrastruktur LNG (gas alam cair) yaitu PT GTS International Tbk. Lalu, ada juga perusahaan pengelolaan lapangan golf, yaitu PT Intra Golflink Resort Tbk.
Kontributor: Wahyudi