Emiten Prajogo Pangestu CUAN dapat Pinjaman Rp 2,4 T dari BNI, Untuk Apa Saja?
Emiten batu bara milik orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mendapatkan pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 2,42 triliun.
Direktur Utama Petrindo, Michael, mengatakan pinjaman dilakukan pada 23 Desember 2024 dengan anak usaha CUAN yakni PT Daya Bumindo Karunia (DBK). Adapun dana tersebut untuk diversifikasi portofolio Petrindo dan integrasi fasilitas produksi.
“Seluruh kegiatan operasional dan pembangunan fasilitas ini didanai oleh fasilitas kredit dari BNI dengan nilai maksimal sebesar Rp 2.427.444.000.000,” tulis Michael dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (30/12).
Michael mengatakan DBK telah memproduksi batu bara metalurgi di wilayah operasionalnya di Kalimantan Tengah. Produksi ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi portofolio Petrindo demi memperkuat posisinya sebagai perusahaan pengolahan batu bara.
Michael mengatakan DBK juga tengah mengembangkan integrasi fasilitas produksi dengan membangun berbagai infrastruktur. Beberapa yang dibangun adalah kantor, gudang bahan bakar, tempat tinggal karyawan, serta jalan tambang sepanjang sekitar 149 km yang menghubungkan area operasional DBK dengan lokasi intermediate stockpile.
Pembangunan dan integrasi fasilitas ini dikerjakan oleh anak usaha Petrindo lainnya, PT Petrosea Tbk (PTRO). Pada Juni 2024, Petrosea menandatangani perjanjian pengembangan infrastruktur tambang dengan DBK.
Petrosea juga menyediakan layanan infrastruktur pendukung lainnya untuk DBK. Ini termasuk pembangunan camp karyawan, kantor, gudang, fasilitas penyimpanan bahan bakar (fuel storage), jetty, serta jasa pertambangan yang meliputi aktivitas pengupasan lapisan tanah dan produksi batu bara.
Michael mengatakan integrasi fasilitas produksi di area operasional DBK merupakan langkah strategis yang dijalankan oleh perusahaan. Pembangunan infrastruktur seperti jalan tambang, area kantor, dan gudang bahan bakar ini dirancang untuk mendukung kelancaran produksi dan transportasi DBK.
“Petrosea merupakan kontraktor utama dari pembangunan fasilitas ini, menunjukkan sinergi yang baik," kata Michael.