Waskita Jual Kepemilikan Tol Cimanggis-Cibitung ke Bakrie Group Tahun Ini


PT Waskita Karya Tbk berencana akan melepas kepemilikan sahamnya dalam Tol Cimanggis-Cibitung pada tahun ini. Saat ini, Waskita mengoperasikan tol tersebut melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road atau WTR.
Direktur Operasi WTR Mokh Sadali mengatakan kepemilikan saham Tol Cimanggis-Cibitung akan ditawarkan secara eksklusif ke Bakrie Group hingga 1 Agustus 2025. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari perjanjian antara induknya dengan Bakrie Group.
Sadali menjelaskan pihaknya harus melepas kepemilikan Tol Cimanggis-Cibitung ke Bakrie Group setelah beroperasi penuh selama 12 bulan. Namun Sadali tidak menjelaskan lebih lanjut apa dasar perjanjian antara Waskita dan Bakrie Group.
"Kalau Bakrie Group tidak mengambil penawaran kepemilikan saham Waskita di Tol Cimanggis-Cibitung sampai 1 Agustus 2025, kami bisa tawarkan ke tempat lain," kata Sadali di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum, Senin (17/3).
Waskita juga telah menawarkan pemilikan Tol Cimanggis-Cibitung sebesar 35% atau setara dengan Rp 3,3 triliun ke Bakrie Group. Adapun Sadali belum memaparkan lebih lanjut proses penawaran tersebut lebih jauh.
Porsi kepemilikan saham Bakrie Group dalam Tol Cimanggis Cibitung kini hanya 10%. PT Sarana Multi Infrastruktur masih menjadi pemegang saham mayoritas Tol Cimanggis-Cibitung atau hingga 55%.
Total investasi dalam Tol Cimanggis-Cibitung mencapai Rp 10,6 triliun. Jalan bebas hambatan tersebut masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional pada pemerintahan sebelumnya dengan total panjang 26,18 kilometer. Sedangkan Tol Cimanggis-Cibitung merupakan bagian dari jaringan tol Jakarta Outer Ring Road atau JORR 2 dan terhubung dengan JORR 1.
Kembali ke Bisnis Konstruksi
Berdasarkan laporan keuangan Waskita, WTR berkontribusi sebesar 92,53% dari aset Waskita atau setara dengan Rp 59,68 triliun pada kuartal ketiga tahun lalu. Sadali mengatakan induknya telah berencana untuk melepas semua pemilikan saham dalam usaha jalan tol.
Oleh karena itu, Waskita akan berubah dari pengusahaan jalan tol menjadi usaha konstruksi. "Kami akan kembali ke dunia kontraktor. Kalau strategi pasca divestasi, yang harus menjawab Waskita," katanya.