Dirut Agrinas Mundur dan Singgung Birokrasi, Ini Respons Bos Danantara

Nur Hana Putri Nabila
12 Agustus 2025, 19:10
danantara, agrinas, rosan
ANTARA FOTO/Fauzan/YU
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani memaparkan realisasi investasi triwulan II 2025 di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara buka suara usai Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota, mengundurkan diri dari jabatannya padahal baru enam bulan menjabat.

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, mengatakan mereka menghormati keputusan pribadi Joao untuk mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara. 

“Keputusan ini kami hargai sebagai langkah profesional, dan akan diproses sesuai ketentuan serta tata kelola perusahaan yang berlaku,” kata Rosan Roeslani dalam keterangan tertulis, Selasa (12/8). 

Rosan mengatakan Danantara Indonesia menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara ketat di seluruh aspek operasional. Setiap aksi korporasi, termasuk di PT Agrinas Pangan Nusantara, dilaksanakan setelah melalui kajian kelayakan dan sesuai prosedur yang berlaku. 

"Proses yang sedang berjalan memastikan setiap keputusan diambil dengan prinsip kehati-hatian, mendukung keberlanjutan kinerja perusahaan, serta menjaga kepercayaan pemangku kepentingan," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (11/8). 

Rosan mengatakan, Danantara Indonesia berkomitmen pada transparansi, akuntabilitas, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di seluruh entitas usaha.

Namun, Rosan mengatakan, Danantara Indonesia menghormati keputusan pribadi Joao Angelo De Sousa Mota untuk mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara. 

"Keputusan ini kami hargai sebagai langkah profesional, dan akan diproses sesuai ketentuan serta tata kelola perusahaan yang berlaku," katanya.

Rosan mengatakan seluruh operasional PT Agrinas Pangan Nusantara tetap berjalan normal. Layanan kepada mitra dan pemangku kepentingan akan dilaksanakan seperti biasa.

"Proses transisi kepemimpinan akan dilakukan secara tertib, terukur, dan terencana untuk memastikan kelancaran program strategis serta kesinambungan arah dan tujuan perusahaan," ujarnya.

Sebelumnya, Joao mengatakan sudah mengajukan surat pengunduran diri ke Danantara pada Senin (11/8). Dia menyampaikan permohonan maafnya karena belum dapat memberikan kontribusi yang nyata selama enam bulan menjabat. 

"Oleh karena itu kami dengan sangat menyesal kami mohon maaf kepada seluruh warga negara, khususnya kepada petani, perkenankan saya menyampaikan pengunduran diri saya dan meminta maaf," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/8). 

 Singgung Birokrasi Danantara 

Joao mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki visi dan misi serius dalam membangun pertanian Indonesia. Meski demikian, menurutnya keinginan Prabowo tak didukung oleh para pembantunya sehingga berdampak pada kinerja Agrinas.

"Sehingga kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa melakukan langkah-langkah nyata yang sudah kami siapkan, termasuk dukungan anggaran bagi Agrinas Pangan Nusantara," ujarnya. 

Joao mengatakan dirinya memiliki rekam jejak di sektor swasta murni yang terbiasa bekerja dengan cepat, singkat dan prosedur yang tidak berbelit-belit. Dia mengatakan, birokrasi yang tumpang tindih menyebabkan Agrinas hingga saat ini belum bisa melakukan apapun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...