Rupiah Berbalik Melemah Terhempas Koreksi Teknikal
Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot sore ini, Selasa (14/1) melemah 0,05% ke level Rp 13.680 per dolar AS. Padahal, pagi tadi, rupiah dibuka menguat di level Rp 13.655 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, mayoritas mata uang Asia melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,02%, dolar Hong Kong 0,04%, dolar Singapura 0,1%, peso Filipina 0,38%, rupee India 0,04%, ringgit Malaysia 0,23%, dan baht Thailand 0,36%.
Sementara itu, dolar Taiwan naik 0,07%, won Korea Selatan melaju 0,01%, dan yuan Tiongkok menguat 0,11%.
(Baca: Selangkah Jelang Damai Dagang AS, Rupiah Perkasa ke Level Rp 13.655)
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR menempatkan rupiah di level Rp 13.654 per dolar AS, menguat 54 poin dibanding posisi kemarin.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menjelaskan rupiah berbalik melemah akibat koreksi teknikal di pasar keuangan Asia. "Hanya koreksi teknikal mendekati support Rp 13.600 per dolar AS," ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Seasa (14/1).
Pada perdagangan pagi tadi, rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS. Sentimen kuat berasal dari rencana penandatanganan perang dagang antara AS dan Tiongkok. Saat ini, delegasi Tiongkok telah tiba di Washington.
(Baca: Belum Intervensi, BI Ingin Rupiah Terus Menguat)
Di sisi lain, keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa atau biasa disebut Brexit yang berakhir dengan kesepakatan turut memberikan sentimen positif terhadap pasar keuangan global.
Saat berita ini ditulis, mata uang Negeri Paman Sam turut menunjukkan penguatan. Indeks dolar AS naik 0,08% ke level 97.42.
Meski begitu, Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai, rupiah akan kembali menguat esok hari. "Rupiah berpotensi menguat di level Rp 13.650 - 13.710 per dolar AS," kata Ibrahim.