Sri Mulyani Lihat Utang Pemerintah Tembus Rp 4.478 Triliun Masih Aman
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan utang pemerintah masih dalam batas aman. Hingga akhir 2019, total utang pemerintah mencapai Rp 4.778 triliun, bertambah dari Rp 360 triliun dibanding akhir 2018 sebesar Rp 4.418 triliun.
"Rasio utang terjaga rendah, kami tentunya masih berhati-hati," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (7/1)
Ia menjelaskan, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB masih di bawah 30%. Adapun dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, jumlah utang pemerintah dibatasi maksimal 60% dari PDB.
(Baca: Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa Desember Naik jadi US$ 129,2 M)
Ia juga menyebut rasio utang Indonesia masih berada di bawah negara berkembang lain. "Filipina saja mencapai 38,9% dari PDB, Malaysia 55,6% dari PDB, dan Singapura 113,6% dari PDB," tutupnya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman menjelaskan, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB pada akhir 2019 tercatat turun dibanding 2018, meski secara nominal meningkat.
"Rasio utang Desember 2019 ini turun menjadi 29,8%, jika dibandingkan Desember 2018 ebesar 29,98%," ujar Lucky.
(Baca: Tembus 30% dari PDB, Total Utang Pemerintah per November Rp 4.814 T)
Adapun jika dibandingkan bulan November, menurut dia, posisi utang pemerintah pada Desember sebenarnya menurun. Pada November 2019, total utang pemerintah mencapai Rp 4.814,31 triliun.
"Turun karena ada pelunasan," kata dia.
Meski demikian, Bank Indonesia menyebut pemerintah melakukan penarikan utang luar negeri pada Desember. Hal ini membuat posisi cadangan devisa pada akhir 2019 mencapai US$ 129,2 miliar, naik US$ 2,6 miliar dibanding bulan sebelumnya.