Spekulasi Negosiasi Dagang AS - Tiongkok Berkembang, Rupiah Melemah
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan di pasar spot, Senin, 23 September 2019. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada level Rp 14.072 per dolar AS atau turun 0,12% dari level penutupan perdagangan Jumat, pekan lalu.
Ekonom Permata Bank Josua Pardede menilai, pelemahan ini diakibatkan sentimen negatif seputar negosiasi dagang AS-Tiongkok. "Pihak Tiongkok membatalkan kunjungannya ke lahan pertanian AS," kata Josua kepada katadata.co.id, Senin (23/9).
Para pejabat Tiongkok dijadwalkan mengunjungi para petani AS pada pekan ini. Kunjungan tersebut untuk menunjukkan niat baik dalam upaya penyelesaian perselisihan dagang antara kedua negara. Namun, para negosiator Tiongkok membatalkan kunjungan dan bertolak pulang lebih awal.
(Baca: Harga Emas Dunia Kembali Bergerak Naik, Logam Mulia Antam Justru Turun)
Hal tersebut memunculkan spekulasi bahwa negosiasi tidak berjalan mulus. Meskipun, kedua pihak memberikan pernyataan positif seputar progres negosiasi. Kantor Perwakilan Dagang AS menyebut pembicaraan dengan Tiongkok “produktif”. Di sisi lain, Kementerian Perdagangan Tiongkok menyebut pembicaraan dengan AS “konstruktif”.
Seiring berkembangnya spekulasi seputar negosiasi dagang AS-Tiongkok, kata Josua, permintaan aset aman (safe haven) seperti dolar AS, US Treasury, yen Jepang, dan franc Swiss meningkat. Dolar AS pun terpantau menguat terhadap mata uang utama dunia.
Saat berita ini ditulis, dolar AS naik 0,14% terhadap yen Jepang, 0,08% terhadap dolar Kanada, 0,03% terhadap franc Swiss, 0,04% terhadap dolar Hongkong, dan 0,47% terhadap won Korea Selatan.
(Baca: Tensi Timur Tengah Memanas, Harga Minyak Hari Ini Naik Lebih dari 1%)
Josua memprediksi, seiring risk averse sentimen yang kembali berkembang, rupiah cenderung sedikit melemah terhadap dolar AS pada perdagangan awal pekan ini. Rupiah diperkirakan berada pada rentang Rp 14.050 - Rp 14.125 per dolar AS.