Bunga Kredit Baru Turun 0,06%, BI Jaga Kecukupan Likuiditas Bank
Bank Indonesia (BI) mencatat rata-rata bunga kredit sepanjang tahun ini baru turun sebesar 0,06%. Kendati begitu, BI optimistis perbankan akan segera menurunkan bunga kredit sesuai arah kebijakan bank sentral yang kini telah menurunkan suku bunga acuannya sebesar 50 bps.
Bank sentral pertama kali menurunkan suku bunga dalam dua tahun terakhir pada bulan lalu sebesar 25 bps. BI Kemudian kembali memangkas bunga acuannya sebesar 25 bps pada hari ini menjadi 5,5%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, perbankan sudah mulai menurunkan bunga kredit. Sepanjang tahun ini, menurut dia, penurunan bunga kredit tercatat sebesar 6 bps atau 0,06%. Sementara dibanding periode yang sama tahun lalu, penurunannya sudah mencapai 0,3%.
"Hampir semua suku bunga kredit turun, modal kerja, investasi, dan konsumsi," ujar Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur, Kamis (22/8).
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Terancam, BI Pangkas Lagi Bunga Acuan Jadi 5,5%)
Perry berdalih penurunan bunga kredit sebenarnya sudah dilakukan bank sejak tahun lalu meski bunga acuan BI sempat meningkat. Ia pun memastikan transmisi kebijakan moneter masih akan terus berlangsung.
"Ke depan kami akan terus evaluasi (penurunan bunga kredit)," jelas dia.
Guna memastikan penurunan bunga BI tertransmisi pada bunga kredit, Perry menyebut BI akan menjaga kecukupan likuiditas perbankan. Dengan likuiditas yang terjaga, BI memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan tahun ini juga dapat mencapai kisaran 10-12%.
(Baca: Suku Bunga Acuan BI Dipangkas, Saham Emiten Perbankan Kompak Naik)
"Bank Indonesia memandang terbuka ruang kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendorong pertumbuhan kredit tanpa mengganggu stabilitas sistem keuangan," jelas dia.
Berdasarkan data Perkembangan uang beredar BI, rata-rata bunga kredit pada Juni 2019 tercatat sebesar 10,73%, turun 0,07% dibanding akhir tahun lalu sebesar 10,8%.