Investasi 4 Tahun Terakhir Buka 6,3 Juta Lapangan Kerja Baru
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan hasil investasi sepanjang 2014 hingga 2018 telah menciptakan 6,3 juta lapangan kerja baru. Tahun lalu, total Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat mencapai mencapai Rp 721,3 triliun.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan pembukaan lapangan kerja bakal berdampak kepada pendapatan masyarakat. "Terutama untuk investasi sektor orientasi ekspor dan substitusi barang atau jasa impor," kata Thomas di Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (12/3).
Pembukaan lapangan kerja baru tak hanya tercipta dari investasi yang masuk ke BKPM. Kepala Badan Pembangunan Perencanaan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menekankan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 adalah penambahan 10 juta lapangan kerja baru. Hingga saat ini, target yang telah tercapai sebesar 9,4 juta lapangan kerja, termasuk hasil investasi.
(Baca: Sanggah Klaim Prabowo, JK: Investasi Unicorn Ciptakan Lapangan Kerja)
Bambang menjelaskan penciptaan lapangan kerja terbanyak berasal dari investasi. Namun, dia berharap supaya penambahan lapangan kerja ini tidak mengandalkan perekrutan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perekrutan tenaga kerja harus lebih banyak berasal dari perusahaan swasta untuk mengejar target pemerintah.
"Baik investasi baru atau ekspansi, perusahaan yang ada harus terus bertambah jangan sampai investasi kabur ke luar negeri," ujar Bambang.
Dia juga menyoroti porsi pengangguran yang masih mencapai 7 juta orang berdasarkan survei angkatan kerja tahun 2018. Pemerintah dan pelaku usaha harus bersinergi menjaga kesesuaian suplai tenaga kerja untuk kebutuhan industri. Saat ini saja sudah ada anomali sulitnya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencari kerja, dibandingkan alumni Sekolah Menengah Atas (SMA).
(Baca: Jokowi Minta Percepatan Investasi Industri Hilir)
Terkait upaya meningkatkan investasi, Menteri Koordinator Bidang Poltik, Hukum, dan HAM Wiranto menegaskan keamanan menjadi aspek penting. Indonesia merupakan negara teraman kesembilan untuk penanaman modal. Hal ini yang harus dipromosikan kepada investor.
Investasi bisa menciptakan lapangan kerja, tambahan devisa, dan pendapatan masyarakat yang berujung kepada tingkat kesejahteraan yang tinggi. "Kalau masyarakat sejahtera, terorisme tidak bisa masuk," ujarnya. Menurutnya, terorisme yang muncul menyasar masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Sebab, cuci otak teroris menggunakan senjata yang mengedepankan gerakan antikemapanan bagi orang-orang yang merasa termarjinalkan.
(Baca: Ada Program Wirausaha, 800 Ribu Penerima PKH Ditarget Lulus Tahun Ini)