Ekonom Prediksi Kurs Rupiah Kembali Tembus 15.000/US$ pada 2019

Rizky Alika
26 Desember 2018, 16:33
rupiah
Donang Wahyu|KATADATA

Nilai tukar rupiah sudah bertahan di bawah level 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam hampir dua bulan belakangan. Namun, beberapa ekonom memprediksi level tersebut berisiko kembali tertembus tahun depan. Menurut mereka, potensinya kecil rupiah kembali ke kisaran Rp 13.500 per dolar AS, seperti isyarat pejabat Bank Indonesia (BI).

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Pieter Abdullah mengatakan banyak faktor yang harus terjadi dulu untuk mendukung rupiah kembali ke kisaran Rp 13.500 per dolar AS. Faktor yang dimaksud di luar kendali BI, seperti berakhirnya perang dagang AS-Tiongkok. “Saya masih pegang proyeksi CORE di outlook yang lalu, rupiah 15.200 – 15.300,” kata dia kepada katadata.co.id beberapa waktu lalu.

Ekonom PT Bank Maybank Indonesia Tbk Myrdal Gunarto juga melihat belum ada peluang rupiah kembali ke kisaran Rp 13.500 per dolar AS. Hal itu dengan melihat kondisi neraca perdagangan (trade balance) dan neraca transaksi berjalan (current accunt). Defisit pada kedua neraca tersebut menunjukkan pasokan valas dari ekspor tak mampu menutup kebutuhan valas untuk impor. “Dengan kondisi trade balance dan current account yang defisit, maka rupiah 13.500 per dolar AS tidak realistis,” ujarnya.

(Baca juga: BI Isyaratkan Ada Ruang Penguatan Kurs Rupiah Kembali ke Posisi 13.500)

Ditambah lagi, menurut dia, arus keluar dana asing dari pasar keuangan masih berpotensi terus terjadi. Hal itu seiring dengan pengetatan moneter oleh bank sentral di negara maju seperti bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed), bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ), dan bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB). “Rupiah tahun depan di level 14.300-15.200,” ujarnya.

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira juga memprediksi rupiah bakal bergerak di kisaran Rp 15.000 per dolar AS tahun depan. Hal tersebut dengan mempertimbangkan lebarnya defisit neraca perdagangan dan faktor Pemilihan Umum (Pemilu).

“Kelihatannya sulit (rupiah kembali ke kisaran Rp 13.500 per dolar AS) karena Pemilu akan membuat penundaan beberapa investasi langsung dan portofolio asing serta defisit perdagangan masih melebar. Tahun depan Indef prediksi rupiah masih 15.000,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...