Bank Dunia Revisi Turun Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 5,2%

Image title
6 Juni 2018, 18:03
Gedung Perkantoran
Donang Wahyu|KATADATA

Berdasarkan catatannya, imbal hasil SBN naik sebesar 0,21% sepanjang kuartal I lalu, sedangkan nilai tukar rupiah mencapai level terendah dalam 31 bulan terakhir.

Adapun pemerintah membidik pertumbuhan ekonomi 5,4% pada 2018 ini, lebih tinggi dari realisasi tahun lalu 5,07%. Namun, belakangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat adanya kemungkinan target pertumbuhan ekonomi tak mencapai target.

Perry memprediksi pertumbuhan ekonomi bakal mencapai 5,2% tahun ini, sedangkan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,17%-5,4%. Sri Mulyani mengharapkan ada dorongan ekonomi dari konsumsi rumah tangga seiring dengan THR Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang membesar, perhelatan Asian Games. Selain itu, ia berharap investasi dan ekspor bakal tumbuh tinggi.

Adapun pada kuartal I tahun ini, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,06%, lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode sama dalam tiga tahun terakhir. Perbaikan utamanya disokong oleh investasi yang tumbuh cukup tinggi, di tengah konsumsi rumah tangga yang masih tertahan dan ekspor yang tumbuh melambat.

Secara rinci, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang merupakan kontributor utama pertumbuhan ekonomi masih tertahan di bawah 5%, tepatnya 4,95%. Meski begitu, pencapaian ini sedikit lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 4,93%.

Sementara itu, investasi tercatat mengalami lompatan pertumbuhan, yaitu mencapai 7,95%, jauh lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 4,81%. Konsumsi pemerintah dan Lembaga Non-profit yang melayani rumah tangga juga mengalami perbaikan pertumbuhan meski tipis yaitu masih-masing 2,73% dan 8,09%, dari periode sama tahun lalu yaitu sebesar 2,71% dan 8,02%.

Di sisi lain, kinerja ekspor tak memuaskan. Pertumbuhannya anjlok menjadi hanya 6,17%, dari periode sama tahun lalu 8,04%. Di sisi lain, impor tumbuh signifikan yaitu 12,75%, jauh lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 5,01%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...