Menko Darmin: Inflasi 2016 Diperkirakan 3 - 3,1 Persen
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memprediksi inflasi tahunan 2016 ini akan berkisar pada angka 3 persen. Hal ini seiring keluarnya angka inflasi November yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 0,47 persen. Adapun inflasi tahunan hingga November sebesar 2,59 persen.
Dengan hanya satu bulan tersisa sebelum tutup tahun, Darmin optimistis inflasi akan terkendali. . “Tapi kita masih punya sebulan lagi, kira-kira inflasi 2016 3 sampai 3,1 persen,” kata Darmin di hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016.
Darmin mengatakan inflasi yang terjadi November erat kaitannya dengan musim hujan. Di mana, beberapa harga komoditas pangan seperti cabai dan sayur mayur juga naik karena hasil panen yang terganggu cuaca.
(Baca juga: Menteri Perdagangan Tetapkan Harga Acuan 7 Komoditas Pangan)
Darmin mengatakan, pemerintah belum akan melakukan campur tangan, untuk menurunkan harga cabai. Dirinya mengatakan selama masih dalam tingkat wajar, kenaikan harga akan ditolerirnya. Apalagi,jika petani dapat menikmati keuntungan dari kenaikan harga itu. “Tidak apalah sekali-kali rakyat menerima harga lebih bagus,” kata Darmin.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil perkembangan indeks harga konsumen atau inflasi pada bulan November 2016. Tercatat, inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,47 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 0,14 persen.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menjelaskan, bahan pangan terutama cabai dan sayur-mayur punya andil besar mengerek inflasi. Namun, tak ada yang perlu dikhawatirkan. "Inflasi ini masih di dalam interval BI dan pemerintah," ujar Sasmito
Sasmito merinci, inflasi pada November lalu terutama dipicu oleh kenaikan bahan pangan yang mencapai 1,66 persen. Penyebab utamanya adalah kenaikan harga cabai merah dengan bobot 0,92 persen, dengan andil inflasi sebesar 0,16 persen.
(Baca juga: Musim Hujan, Inflasi Pekan Ketiga November Melejit 0,39 Persen)
Sepanjang bulan lalu, harga cabai merah ini mengalami rata-rata kenaikan sebesar 21,2 persen. Kenaikan harga cabai merah ini disebabkan oleh musim hujan yang menyebabkan beberapa daerah gagal panen, sehingga, pasokan berkurang dan distribusi terganggu. Kenaikan cabai merah ini terjadi di 72 kota.