Asing Tertarik Bangun Perekonomian di Indonesia Timur
KATADATA ? Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut sudah ada beberapa investor yang siap untuk ikut membangun kawasan ekonomi terpadu di wilayah timur Indonesia. Salah satunya perusahaan perikanan asal Belanda dan perusahaan biomasa dari Cina.
"Ada banyak lagi (investor asing yang berminat) dalam pipeline kami. Tapi inisiatifnya kan baru tiga bulan lalu," kata Ketua Bidang Investasi, Perbankan dan Pengembangan Usaha Wilayah Timur Kadin Reza V Maspaitella, dalam diskusi 'Trade and Investment Forum: East Indonesian Regions', yang digelar Kadin Indonesia di Jakarta, Senin (25/5).
Ada beberapa potensi proyek kawasan terpadu yang akan digarap investor. Beberapa diantaranya, kawasan perikanan di Ambon, kawasan peternakan di Nusa Tenggara Barat (NTB), kawasan pertanian coklat di Sulawesi Selatan, dan kawasan industri terpadu di Nusa Tenggara Timur.
Dia menyebut potensi investasi dari proyek pengembangan ekonomi kawasan terpadu ini mencapai lebih dari US$ 50 juta. Setiap potensi proyek, akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan beberapa kerjasama konkrit baik dengan swasta maupun pemerintah.
Kadin Indonesia mencatat saat ini sudah ada komitmen investasi dengan Eropa senilai US$ 1 milliar. Nilai ini bisa bertambah hingga US$ 20 milliar, bila proyek yang dilakukan sesuai rencana.
Reza mengaku Kadin telah memulai pembangunan dengan mendorong pengusaha-pengusaha dalam negeri. Meski masih ada masalah ketersediaan listrik, tapi Kadin dan pengusaha lainnya telah bisa mengatasinya dengan membangun pembangkit listrik skala kecil. Harapannya, pemerintah bisa membantu membangun pembangkit listrik dengan kapasitas yang lebih besar.
"Kami mulai dari apa yang ada, kuncinya percepatan. Tidak menunggu energi pemerintah. Kami sudah lobi dengan PT Perusahaan Listrik Negara untuk bangun power plan yang sifatnya hybrid supaya cepat. Setahun ada," ujar dia.
Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Wilayah Timur Annar Salahuddin Sampetoding mengatakan perlu ada partisipasi swasta dalam program nasional untuk mempercepat pembangunan ekonomi di wilayah timur Indonesia. Kadin pun akan mendorong kerjasama bisnis antara pemerintah dan swasta untuk pembangunan kawasan ini.
Percepatan pembangunan di wilayah timur meliputi sektor perikanan, pertanian, perkebunan pengembangan sarana dan prasarana infrastruktur, serta industri manufaktur. Sektor lain yang perlu dikembangkan adalah pendidikan dan kesehatan.
"Kami ingin alih teknologi ke kawasan Timur juga dipercepat. Demikian juga keterampilan dan kewirausahaan di sana terus didorong. Pengembangan kapasitas bisnis dan keuangan masih perlu ditingkatkan lagi," ujar dia.