Sindikasi 4 Bank Nasional Biayai Proyek Kereta Bandara

Aria W. Yudhistira
20 April 2015, 14:17
Katadata
KATADATA
Empat bank nasional memberikan kredit sindikasi sebesar Rp 2 triliun untuk membangun proyek kereta bandara.

KATADATA ? Sindikasi empat bank nasional mengucurkan kredit senilai Rp 2,06 triliun untuk membangun proyek kereta bandara. Keempat perbankan nasional itu antara lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia (BCA) Tbk.

Proyek yang menghubungkan Stasiun Manggarai dan Bandara Soekarno-Hatta itu akan dikerjakan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Railink, perusahaan patungan PT KAI Dengan PT Angkasa Pura II. Diperkirakan total investasi proyek tersebut mencapai Rp 2,5 triliun.

?Sedangkan sisanya menggunakan uang kas kami (KAI) dan juga Railink,? kata Direktur Keuangan KAI Kurniadi Atmosasmito seusai penandatanganan kredit sindikasi di hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (21/4).

Dia memaparkan keempat perbankan tersebut akan memberikan kredit kepada PT KAI sebesar Rp 1,45 triliun, sedangkan PT Railink akan mendapatkan Rp 612 miliar. Jangka waktu pinjaman tersebut selama 14 tahun dengan bunga sebesar Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) plus 3 persen.

Dalam pengerjaan proyek ini, PT KAI akan membangun rel, sistem persinyalan, stasiun, kelistrikan, serta pembebasan lahan. Sementara PT Railink yang akan menyediakan kereta.

KAI pun berencana membangun Stasiun Sudirman Baru yang khusus diperuntukkan bagi penumpang yang berlalu lalang dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta. Sedangkan stasiun Manggarai sebagai titik awal perjalanan kereta bandara ini juga akan dirombak dengan apron khusus bagi penumpang yang akan berangkat ke bandara.

?Nantinya rute kereta api bandara akan melayani stasiun Manggarai ? Sudirman Baru ? Duri ? Batu Ceper ? Bandara Soekarno-Hatta dalam 50 sampai 60 menit,? kata Kurniadi.

Di tempat yang sama Direktur PT Railink Heru Kuswanto mengatakan akan menggunakan kredit sindikasi ini untuk pengadaan 10 rangkaian kereta (train set) dengan jumlah setiap rangkaiannya masing-masing sebanyak 6 gerbong kereta.

Pembuatan kereta dilakukan oleh konsorsium PT INKA dengan pabrikan Kanada yakni Bombardier. Jumlah tempat duduknya di setiap rangkaian ditargetkan sebanyak 272.

?Nantinya jumlah train set akan kami tambah hingga mencapai 14 rangkaian,? kata Heru.

Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Andra Y. Agusalam mengungkapkan, pihaknya juga akan menggelontorkan Rp 140 miliar bagi pembangunan Stasiun Kereta Soekarno-Hatta. Pihaknya juga masih mengkaji moda angkutan yang tepat untuk menjadi penghubung stasiun kereta api dengan terminal-terminal yang ada di bandara.

?Bisa dengan Automated People Mover (APM) ataupun bus,? kata Andra.

Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir  2016 mendatang. Baik Kurniadi maupun Heru memperkirakan tarif kereta ini akan mencapai Rp 100 ribu sekali jalan dari sebelumnya Rp 80 ribu. Pasalnya ada biaya tidak terduga seperti akuisisi lahan yang juga meningkat.

?Apalagi tambahan lahannya untuk menambah 12 kilometer dari total panjang rute kereta ini 36 kilometer,? kata Heru.

Direktur BNI Herry Sidharta meminta agar proyek kereta bandara ini dapat dipercepat dari yang sebelumya memakan waktu setahun menjadi delapan bulan saja. Herry juga menawarkan ke depannya kerja sama perbankan bukan hanya bersifat pembiayaan proyek namun juga memberikan fasilitas kepada penumpang dengan pembiayaan yang bersifat elektronik.

?Jadi dari sebelumnya (membiayai) proyek nantinya kita ingin terlibat lebih banyak dalam pemberian fasilitas ticketing,? kata Herry.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...